adinda akhwat doyan 3 (repost)
EPISODE 6
Ku teruskan perjalanan ku menuju bimbel tempat ku mengajar dengan berjalan kaki karena jaraknya tak jauh lagi. Ku seka air mata yang mengalir di pipi ku. nafsu ku yang tadinya menggebu tiba tiba hilang karena perkataan ibu tadi. Seakan lupa pada noda sperma yang menempel di gamis dan jilbab ku, aku melangkah begitu saja. Mungkin juga orang orang pikir aku adalah orang stress yang memakai baju terbalik.
Setiba di bimbel ku, petugas administrasi menyambutku dengan senyum nya. namanya NIngsih, wanita muda berusia 23 tahun yang memilki tubuh kuning langsat, katanya kakek nya dulu adalah orang cina jadi ada sedikit cir khas orang cina ditubuhnya.
![]() |
| adinda |
Aku masuk ke ruang tentor yang masih sepi. Masih terlalu lama untuk mengajar. Maka aku bergegas ke toilet dan memperbaiki pakaian ku, membersihkan noda sperma yang ada di ujung jilbab ku. sempat terpikir, mengapa tadi aku tak membeli bra dan celana dalam saja dulu dipasar? Tapi jika sekarang ke pasar, ku rasa tak akan sempat lagi karena jalanan dari tempat ini kepasar sering macet. Yah, sabar saja dulu kan hari ini Cuma mengajar satu jam jadi bisa cepat pulang dan menagih kunci lemari dari Lastri. Ku ambil minuman dari dalam tas yang tersisa setengah lagi. Ku tegukk air minum itu. Seperti biasa, sesaat setelah meminum air itu, nafsu ku mulai meningkat lagi. Di tengah ruang tentor yang sepi ini, rangsangan nafsu ku makin memuncak sulit terkendali. aku pun bisa merasakan vagina yang basah dan payudara yang mengeras. Aku ingin melawan, ya harus melawan.. aku tak boleh membiarkan nafsu ini mengendalikan ku. tapi sebuah bisikan terasa ditelinga ku, bagaimana jika nafsu ku naik lagi disaat aku mengajar? Dan siang ini siswa yang akan ku ajar adalah anak SMA kelas 12. Teringat pada kejadian di bus tadi, anak seumuran mereka pasti sedang memiliki gairah seks yang sangat menggebu gebu. Aku makin tak terkendali. ku tarik rok gamis ku hingga ke paha ku. ku raba paha ku dan ku remas payudara ku. ku ambil dildo yang masih ku simpan didalam tas ku dank u arahkan ke vagina ku. vagina ku berkedut menyambut kepala dildo itu. dengan posisi duduk yang tertutupi meja, aku merasa aman jika ada orang yang tiba tiba masuk. Desahan ku mulai terdengar dan kali ini aku tak ingin menahan nya lagi, aku makin bernafsu dengan sentuhan kepala dildo di vagina ku, ingin sekali ku masukan dildo ini namun aku takut. Tapi aku benar benar penasaran rasanya jika vagina ku diisi oleh kontol. Ya, tak peduli lagi apapun yang akan terjadi, ku lebarkan paha ku selebar lebarnya, dan ku dekatkan ujung dildo itu ke lobang vagina ku. ku gesek gesek kepala dildo itu dilobang vagina ku dengan cepat. Aku merasa kenikmatan yang paling nikmat yang pernah ku rasakan. Dan perlahan, ku tusukan kepala dildo itu kedalam vagina ku. desahan ku makin meninggi dan ahhhh tidak.. tak ingin ku teruskan. Aku tak berani menghilangkan keperawanan ku. apa yang akan ku jawab jika suami ku kelak bertanya bagaimana keperawanan ku menghilang. Dengan dildo yang masih menyentuh vagina ku, tiba tiba pintu terbuka dan seorang laki laki masuk. Dengan cepat cepat aku menurunkan rok gamis ku dan dildo itu masih ku berada di dalam rok gamis ku. sementara rok gamis ku telah terjulur kebawah. Jika aku berdiri, dildo ini akan jatuh kelantai, bagaimana jika ia melihat ada dildo jatuh ke lantai dari dalam pakaian ku? apakah aku harus mengangkat gamis ku lagi untuk mengambill dildo ini? Terpaksa, aku terpaksa mengangkat gamis ku sebatas paha dan dengan cepat mengambil dildo itu lalu memasukannya kedalam tas. Tentor laki laki yang bernama Rian ini berdiri dan mengambil minum yang berada di dekat tempat duduk ku. jika seseorang berdiri mengambil minum, ia pasti dapat melihat paha ku yang terbuka karena gamis yang ku angkat. Karena tak sempat lagi menurunkan gamis, aku menutupi nya dengan tas tapi bagian betis mulus ku tetap tak tertutupi, semoga saja ia tak melihat.
Tiba tiba cangkir plastik itu jatuh dan menggelinding tepat dibawah kursi ku. jantung ku berdebar sangat kencang. Artinya dia akan tahu aku dengan sengaja mengangkat rok gamis ku. ah bagaimana ini.. sebelum ia menunduk, aku langsung berdiri dan tak sengaja saat itu tangan ku menyentuh kontolnya. Aku tak sengaja menyebut kata kontol saat bagian seksualnya tersentuh oleh tangan lembutku.
Rian : bilang apa tadi,din?
Aku : eh gak yan, aku gak bilang apa apa. Kamu salah denger aja
Rian : ahh nggak, aku denger kamu bilang sesuatu
Aku : aku mau ke toilet dulu
Dengan tergesa aku meninggalkan ruangan itu dan nafasku menggebu. Antara menahan nafsu dan malu. Aku benar benar dalam keadaan terancam. Namun disisi lain aku mulai merasa nyaman tidak memakai pakaian dalam, membuatku lebih bebas bergerak. Berarti aku harus membeli lebih banyak kaus kaki yang lebih panjang, atau juga membeli gamis yang lebih ketat lagi.
Bel masuk pun berbunyi. Didalam kelas siswa laki laki sedang berkumpul didekat dinding. Mereka tak menyadari kedatangan ku. ku dekati dan ku perhatikan mereka ternyata sedang menonton sesuatu di hp nya. ku intip sedikit dan betapa terkejutnya aku melihat di layar hp itu seorang wanita sedang mengulum kontol seorang laki laki. Segera hp itu ku rebut dengan mudah. Ku simpan hp itu didalam kantong gamisku.
Walau dengan godaan nafsu yang terus menyerang, aku tetap berusaha mengajar dengan baik, meskipun aku tahu siswa laki laki ku sedang membayangkan tonjolan didada ku yang mengeras dan buat nafsu ku makin tersulut. Namun aku tetap berusaha sekuat tenaga menahan vagina ku yang terus mengeluarkan cairan nya.
Akhirnya, satu jam selesai dan aku menuju ruang tentor untuk bersiap pulang. Ku panggil siswa yang hp nya ku ambil. Ku katakan padanya bahwa hp nya harus diambil oleh orang tuanya karena tersimpan video porno. Anak itu memohon agar aku tidak memberi tahu kepada orang tua nya prihal video porno itu. dengan penuh pertimbangan, aku mengatakan padanya akan mengembalikan hp nya setelah jam bimbel selesai. Iya menyetujui dan kembali ke kelas. Sementara aku duduk sendirian di ruang tentor, harusnya aku sudah pulang tapi karena menunggu anak itu pulang untuk mengambil hp nya. iseng iseng ku buka hp anak itu karena aku penasaran dengan video porno yang ia tonton tadi. Sayang, hp nya menggunakan password. Aku tak bisa melihat video nya. karena rasa penasaran yang begitu dalam, aku pergi ke warnet disebelah gedung bimbel, ku pinjam memory card reader dari OP warnet tersebut. Ku buka drive micro SD nya dank u buka folder “bokep”. Aku yakin inilah foldernya. Setelah ku klik folder tersebut, ku lihat ada 20 film porno. Tak mungkin jika aku membuka nya disini karena warnet ini terbuka, maka ku ambil kabel data dari dalam tas ku dan colokan ke port USB di CPU computer dank u pindahkan semua film itu kedalam hp ku. nafsu telah mendorong ku melakukan ini, dan nampaknya aku pun mulai menyukai hal hal porno semacam ini. Ya, setelah selesai semua film itu di copy ke hp ku, aku membayar billing warnet dan mengembalikan memory card reader. Di ruang tentor, aku menonton film demi film dan membuat vagina ku makin basah. Ku lihat di film itu kontol laki laki yang berukuran besar sedang dikulum oleh seorang wanita. Aku merasa jijik dengan adegan itu tapi ku lihat ekspresi wanita itu sangat merasa kenikmatan. Mungkin jika yang dikulum adalah dildo, aku berani asalkan dildo nya sudah dicuci sebelumnya, tapi jika sebuah kontol yang dikulum? Ahhh kenapa rasa jijik ku malah berubah jadi penasaran. Terlebih lagi penasaran dengan kontol kontol laki laki. Apakah semua nya sebesar itu? jika memang sebesar itu, bagaimana rasanya jika masuk kedalam vagina ku? bukan kah vagina ku sangat kecil. Ku rasa aku pasti akan kesakitan. Ahhh aku pun jadi penasaran jika vagina ku ditusuk oleh kontol, apakah aku harus mencoba nya dengan dildo? Ohh apakah kontol kak Angga sebesar itu juga? Antara takut dan penasaran berkumpul di otak ku yang telah teracuni oleh pornografi. Adegan demi adegan dalam film itu membuatku makin tak mampu menahan dorongan nafsu yang makin menjadi jadi. Tapi karena takut makin terangsang, aku menghentikan kegiatan menonton ku namun tak menghapusnya. Mungkin bisa ku tonton ketika di kosan.
Akhirnya bel pulang berbunyi. Ku kembalikan hp yang ku ambil dari siswa ku sambil ku ingatkan dia untuk menghapus video itu. dia hanya mengangguk saat mendengar perkataan ku.
Dari tempat ini ke kosan ku, aku selalu menggunakan angkot. Ku naiki sebuah angkot yang berhenti didepan mataku. Agak terkejut saat ku lihat isi angkot tersebut adalah laki laki berusia 20an keatas semua. Tampaknya mereka saling mengenal semua. Biasanya jika melihat angkot yang penuh laki laki seperti ini, aku menolak untuk naik tapi kali ini aku seakan dengan rela jika harus duduk berhimpitan dengan empat laki laki ini. Seperti biasa, macet terjadi saat jam pulang seperti ini. Aku yang mulai kehausan mengambil botol minum dari dalam tas ku dengan hati hati jika aku tak sengaja menarik dildo seperti yang terjadi di kampus tadi. Saat ku lihat dildo itu, nafsu ku kembali bangkit seperti memberontak menuntut untuk dipuaskan. Dan saat ini yang lebih berbahaya adalah hanya aku saja satu satunya perempuan yang berada di angkot ini. Walau jarak ku dan laki laki yang ada disampingku masih agak jauh, aku khawatir jika ia tahu betapa terangsang nya aku. Ahhhh pikiran ku mulai kacau, apakah aku dihipnotis lagi? Tidak mungkin, jangan sampai. Bisa bisa aku diperkosa didalam angkot ini jika itu terjadi, tapi membayangkan nya diperkosa empat orang sekaligus membuat tubuh ku makin memberontak. Tidak, ini pasti seperti yang aku alami sebelumnya. Nafsu yang selalu bangkit tidak tepat waktunya. Payudara ku mulai terasa sesak seakan meminta untuk diremas. Tak mungkin aku meremas payudaraku di depan laki laki ini, dana ku pun tidak leluasa memasukan tangan ku kedalam jilbab Karena jilbab ini akan menunjukan gerakan tangan ku karena bahan nya yang lembut dan mencetak bentuk tubuh termasuk payudaraku yang tak seberapa besar namun tonjolannya terlihat jelas karena jilbab dan gamis yang ku pakai ini. Semoga saja mereka tak memperhatikan ku yang mulai gelisah. Vagina ku pun mulai basah bahkan terasa kebih basah dari biasanya. Perjalanan masih agak panjang, dan aku seperti orang yang sedang kebelet pipis saking tak tahan nya menghadapi godaan syahwat yang selalu menyerang tiga hari ini. Terangsang ditengah banyak laki laki seperti ini membuatku mulai berfantasi aneh aneh. Sama rasanya ketika di bus tadi, tapi kali ini mereka tak akan mungkin bisa berbuat sesuatu kepadaku, mana mungkin kan jika aku yang menggoda mereka?
Tiba tiba pikiran ku tertuju pada hp ku. ya, ku ambil hp yang berada didalam tas persis berada disebelah dildo. Ku pasang headset dan ku buka menu aplikasi pemutar music untuk menghilangkan kejenuhan dan meredam nafsu. Tapi gerakan jempol ku tak sesuai dengan pikiran ku. aku malah membuka video, tentu saja, ku buka file video bokep yang ku copy dari hp siswa ku tadi dan dari 20 film itu, ku pilihb salah satu secara acak. Apa, aku tak percaya pada apa yang ku lihat. Film ini nampaknya buatan Negara timur tengah karena wajah pemain wanitanya mirip wanita wanita arab dan ia pun memakai jilbab. aku tak percaya jika ada yang membuat film porno dengan membawa unsur agama didalamnya. Dan yang lebih menegangkan lagi adalah disaat wanita itu mengulum dan mengocok empat kontol laki laki yang sedang menikmati tubuhnya dengan suka rela. Ahhh perlahan adegan di video ini membuat nafsu ku makin melejit tinggi dan tak bisa lagi ku redam, bahkan untuk mematikan video ini pun aku tak seakan tak mampu, rasa tidak sabar dan penasaranku akan film ini membuatku malah asyik menonton film porno didalam angkot di mana ada empat laki laki didekatku. Tentu saja ku jaga agar tak satupun dari mereka yang tahu apa yang sedang ku tonton. Namun mungkin mereka sudah merasa aneh dengan sikapku yang menggigit bibir agar tak mendesah serta posisi kaki ku yang agak sedikit mengangkang karena terangsang. tangan ku satunya masuk kedalam tas dan memegang megang dildo. Ahhh sungguh aku ingin seperti di video ini. Aku ingin keempat laki laki ini memperkosa ku saat ini juga, ya diangkot ini. Ahhh aku makin tak dapat menahan rangsangan ini. Aku ingin diperkosa oleh kontol mereka.
Akhirnya, karena benar benar tak kuat lagi, ku keluarkan dildo yang ada didalam tas ku dan mata mereka terbelalak melihat dildo itu. aku menatap mata mereka satu persatu sambil ku jilat dan ku kulum dildo itu. lalu aku pindah ke tengah tengah mereka, diatas lantai bus yang panas itu, aku duduk sambil mengulum dildo dan meremas payudara ku dari dalam jilbab. mereka tak percaya pastinya pada apa yang mereka lihat. Seorang akhwat dengan posisi duduk mengangkang dan meremas payudaranya sambil mengulum dildo. Aku menunggu mereka membuka celana mereka dan memperlakukan aku sesuka mereka tapi mereka tak juga kunjung melakukannya. Akhirnya ku angkat gamis ku hingga kepinggang. Menunjukan betis ku yang hanya tertutup kaus kaki dan vagina ku yang tak terlindungi oleh apapun. Ku gesek gesek dildo itu ke vagina ku hingga aku mendesah kenikmatan. Akhirnya satu persatu dari laki laki itu membuka celana nya dan mengeluarkan kontolnya masing masing. Baru kali ini aku melihat kontol laki laki secara langsung dan ternyata ukuran kontol mereka sama persis dengan apa yang ku lihat di film porno tadi. Bukannya takut tapi aku malah menggenggam kontol mereka dan mengocoknya bergantian. Sangat ironis sekali, ada seorang akhwat yang karena dorongan nafsunya, ia member pelayanan seks kepada empat laki laki yang tak ia kenal. Dua kontol laki laki itu ku kocok dengan kedua tangan ku dan dua lainnya mengocok kontol nya didekat wajah ku. payudara ku diremas remas oleh mereka dengan jilbab ku yang sudah disampirkan ke pundak. Kancing gamis yang ada di dada ku ditarik paksa hingga membuat payudaraku yang sudah mengeras keluar bebas. Ahhh nikmatnya. Aku menyesal mengapa tak dari dulu menikmati seks seperti ini. Aku pasti ketagihan dan akan selalu menagih kontol lain. Terus ku kocok kontol kedua laki laki itu dan kedua laki laki lainnya sedang menggesek gesekan kontol mereka di wajahku, bau kontolnya malah membuat ku semakin terangsang dan sesekali kontol kontol mereka ku cium.
Kegiatan mengocok pun kami hentikan. Mereka lalu menyuruhku mengulum kontol mereka satu persatu. Awalnya memang merasa jijik, tapi karena penasaran akhirnya ku lakukan juga. Kontol itu ku masukan kedalam mulutku dan terasa penuh di tenggorokan ku. ku maju mundurkan mulutku untuk member servis terbaik kepada keempat laki laki ini. Desahan desahan yang keluar dari mulut laki laki ini membuatku makin bergairah dan semakin semangat membuat mereka makin merasakan kenikmatan dari mulutku. Sambil mengulum kontol mereka, aku pun meremas payudaraku dan menggesek gesekan dildo ke vagina ku. vagina ku makin basah dan aku benar benar tak bisa mengontrol diriku lagi, bagaikan orang lapar tiga hari yang bertemu makanan, begitulah aku setelah lama menahan terpaan syahwat ini, akhirnya aku bisa memuaskan diriku dengan kontol yang asli dan dengan empat kontol sekaligus. Benar benar seperti seorang pelacur diriku saat ini namun bukan pelacur yang membutuhkan uang melainkan membutuhkan kontol. tak lama kemudian, dua laki laki bertubuh gendut naik kedalam angkot dan tersenyum melihat apa yang sedang ku lakukan. Mataku menatap mereka dengan tatapan genit dan meraba raba kontolnya yang masih tertutupi oleh celana jeans. Lalu kedua laki laki itu membuka celana nya dan mengocok kontol mereka sendiri di depan wajahku. Kemudian aku berbaring di lantai angkot yang panas itu. panasnya lantai angkot itu tak dapat mengalahkan nafsu ku untuk memuaskan diriku dan mereka gamis ku telah terangkat sampai ke pinggang dan kancing gamis ku telah terlepas tak tahu kemana sehingga menyebabkan keenam laki laki itu dapat melihat payudaraku dengan leluasa. Ku gesek gesek dildo tepat di tengah tengah vagina ku. kepala dildo itu sedikit masuk kedalam vagina ku dan aku makin terangsang saat ku lihat keenam laki laki itu mengocok kontol mereka di atas tubuhku yang sedang berbaring. Lalu tak lama kemudian, sperma salah seorang laki laki keluar sangat banyak dan mengenai wajahku kemudian disusul oleh laki laki satunya dan spermanya mengenai gamisku. Aku makin bernafsu karena tumpahan sperma ini dan aku makin tak dapat menahan syahwat ku.. aku butuh kontol untuk dimasukan kedalam vagina ku.. ya.. ahhh tangan laki laki gendut itu memegang dildo yang sedang ku gesekan di vagina ku dan memasukannya. Ahhh sungguh nikmaat. Aku tak percaya aku akhirnya dapat merasakan hal ini. Laki laki itu mendorong dorong dildo itu agar masuk sampai ujung vagina ku dan memberiku kenikmatan yang tak dapat ku gambarkan dan ingin selalu ku ulangi. Aku makin tak kuat menahan kenikmatan ini, satu persatu kontol laki laki disini telah menyemburkan sperma nya dan mengenai gamis, jilbab dan wajahku. Dan disaat semua laki laki telah mengotori pakaian dan wajah ku dengan sperma nya, sopir angkot ini pun pindah kebelakang dan bergabung dengan kami. Tak butuh waktu lama ia pun menumpahkan sperma nya tepat di wajahku. Semburan sperma nya mengenai mataku hingga mataku terpejam dan tak bisa terbuka.
Disaat aku membuka mata, aku melihat sebuah ruangan dengan cat putih, kursi kursi siswa, dan ternyata aku tertidur didalam kelas. Berarti kenikmatan yang aku dapatkan tadi itu pun hanya lah mimpi. Ada sedikit rasa lega karena aku tak benar benar dilecehkan tapi aku juga merasa menyesal mengapa ini hanya mimpi. Vagina ku masih terasa panas seakan menanti kontol yang akan menembusnya. Ku ingat ingat lagi mengapa aku bisa tertidur disini. Ya, sesaat setelah aku menonton film porno tadi aku merasa sedikit pusing sementara nafsu ku makin meraja lela untuk di puaskan. Kemudian aku berpindah ke ruang kelas yang biasanya kosong agar lebih focus menikmati tayangan porno ini. Dan saat aku sudah sangat terangsang berat dan mengeluarkan dildo, aku merasa kepala ku semakin pusing hingga aku tertidur. Tak heran jika dildo milik Lastri ini berada diatas meja dan gamis ku sudah terangkat sampai ke pangkal paha selain itu, tampilan hp ku saat ini adalah film porno yang masih berputar karena aku menyetel pengaturan sambung otomatis, maka apabila satu film telah selesai maka film berikutnya akan berputar sendiri. Ahh wajar jika aku bermimpi seperti tadi, karena aku tertidur dalam keadaan sangat bernafsu. Kemudian aku bangun dari tempat duduk dan aku tak menyangka, di gamis dan jilbab ku tercecer begitu banyak noda sperma. Nampaknya bukan satu orang tapi ada banyak orang menumpahkan sperma nya di gamisku dan kancing gamis ku pun telah terlepas semua dari jahitannya. Ku ambil kaca lalu ku lihat wajahku pun penuh dengan sperma. Ku ciumi dildo ku yang juga bau dengan bau yang sama dengan vagina ku dan dildo itu masih agak basah. ahh jangan jangan aku………………
EPISODE 7
Jam dinding di ruang kelas ini menunjukan pukul 16:15. Bimbel ini tutup pukul 18:00. Aku segera bergegas menuju toilet untuk membersihkan diriku tapi ternyata pintu terkunci. Ya, wajar saja karena kelas ini memang tak digunakan saat jam seperti ini maka pasti OB sudah mengunci ruang kelas ini tapi pastinya dia juga melihat ku tertidur disini dan tak mungkin ia dengan sengaja mengunci tanpa membangunkan ku. ah jangan jangan ini disengaja. Bisa jadi ada rencana lain dibalik penguncian ini. Siapapun yang melecehkan ku disaat aku tertidur tadi mereka pasti sedang mengurungku disini agar aku tak segera pulang dan dapat melakukan hal bejat lagi pada ku.
Aku terduduk di lantai, mataku menatap kosong pada dinding yang berdiri dihadapanku. Sekali lagi, hari ini air mataku menetes di pipiku. Aku merenungi tentang keadaan diriku saat ini. Dahulu, aku begitu tegar dan kuat melawan setiap gejolak hormone seksual ku. ada banyak laki laki yang mengajak ku pacaran namun tak satupun dari mereka ku beri kesempatan untuk mendekati ku lebih jauh lagi. Pergaulan dengan seorang laki laki pun ku batasi seketat mungkin, siapapun yang menyapa ku di BBM selalu tak pernah ku balas. Tapi mengapa aku jadi seperti ini sekarang? Aku menjadi layaknya seorang wanita murahan. Seorang pelacur berbalut pakaian syar’i. semakin aku menghindar daro godaan syahwat, semakin aku terkurung pada ujian yang tak tahu kapan berakhir ini. Aku tak menyangka jika aku dengan berani nya merespon tindakan pelecehan pada ku saat di bus kota tadi, bahkan aku menerima ajakan Lastri untuk belajar seks, mulai berani tak memakai pakaian dalam saat diluar rumah, dan hubungan ku pada Dodi pun mulai semakin meruntuhkan hijab antara kami. Aku menangis, aku benci pada diriku sendiri, pada diri munafik yang menipu orang lain dengan pakaian syar’I dan mengesankan bahwa aku ini adalah seorang wanita sholehah. Kini tubuhku sudah disentuh oleh banyak laki laki, bukan hanya disentuh tapi juga sperma kotor ini telah menodai kesucian ku. Ku ambil dildo yang sudah ku masukan kedalam tas dan ku buang benda sialan itu dari jendela ruang kelas di lantai dua itu. air mata ku makin tak tertampung, Adinda Paraswati, seorang akhwat yang kini telah terperangkap dalam nafsu birahi dan kini menanti apa yang akan terjadi pada diriku dengan dikurung didalam kelas ini. Bisa jadi hari ini adalah hari terakhir dimana aku akan memiliki sesuatu yang paling berharga, yaitu keperawanan ku, yang harusnya ku persembahkan kepada suami ku kelak, seseorang yang ku harap itu adalah Kak Angga, Angga Brahmatyo, seorang ikhwan yang santun dan penuh wibawa. Ahhh sudah, ku buang pikiran itu, karena aku tak pantas mengharap laki laki sebaik dan sesholeh kak Angga sementara aku telah menjadi seorang pelacur seperti ini, tak ada yang pantas ku banggakan lagi dalam diriku ini, jilbab panjang ini hanya sebuah topeng saja. Aku pun tak layak memakainya lagi. Ku lepas jilbab itu dan ku lemparkan ke lantai ruang kelas itu diiringi isak tangis ku yang makin menjadi. Aku pasrah, aku pasrah jika aku menjadi seorang pelacur akhirnya. Aku memang pantas untuk ini.
Tiba tiba pintu terbuka..
OB : maaf bu dinda, ibu dinda sebaiknya cepat pulang sekarang
Itu suara pak Susilo, seorang OB yang bertugas di bimbel ini. Pak Susilo tak menunjukan dirinya, entah apa alasannya.
Aku : pak, saya boleh pulang?
Aku segera memungut jilbab ku dan memakainya lagi.
OB : iya bu, maaf bu tadi saya kunci ibu disini supaya ibu aman
Ternyata benar dugaan ku, OB lah yang mengunci pintu ini
Aku : maksud bapak apa? Aman?
OB : tadi saya lihat beberapa siswa SMA sedang berkumpul diruangan ini dan melakukan hal yang tak pantas kepada ibu dan ibu seperti orang pingsan, tidur nya ibu nyenyak sekali. Mereka hampir memperkosa ibu tapi sebelum mereka melakukan itu, saya datang dan mereka sudah saya laporkan ke pengelola bimbel ini, bu.
Apa, aku terharu mendengar perkataan nya. sampai saat ini pun ia tak mau menunjukan dirinya, ia masih bersembunyi di balik dinding. Ternyata masih ada orang sebaik ini.
Aku : pak, maaf tadi saya sempat menuduh bapak yang melecehkan saya. Saya benar benar minta maaf pak, karena hanya bapak yang bisa mengunci pintu dan sudah pasti bapak tahu bahwa saya ada disini.
OB : iya gak apa bu. Saya paham kok, yang penting ibu gak laporin saya ke polisi. Saya Cuma inget anak saya yang lagi di Makassar yang mirip sama ibu, pake jilbab panjang juga kayak ibu jadi saya ngerasa ngeliat anak saya sendiri pas liat ibu. Hati saya jadi tenang bu.
Aku : terima kasih pak. Kalau begitu saya pulang dulu. Salam buat anak bapak ya.
OB : tunggu bu, lebih baik ibu pake ini..
Tangan nya muncul dari balik dinding disebelah pintu dan menyerahkan sebuah jaket.
OB : untuk nutupin semua bercak bercak yang ada di baju ibu.
Aku : terima kasih sekali lagi pak. Maaf saya merepotkan. Tapi kenapa bapak sembunyi dibalik dinding?
OB : saya gak sanggup lihat ibu berlumuran sperma seperti itu, sama seperti saya melihat anak saya sendiri yang dilecehkan bu.
Ya ampun, betapa baik laki laki ini. Air mata ku menetes lagi karena terharu.
Aku : baik pak. Saya langsung pulang ya pak.
Aku berlari menuju toilet dank u cuci muka ku sampai bersih dari noda noda sperma siswa bejat itu. setelah ku rasa cukup bersih, aku segera pulang. Di perjalanan, semuanya baik baik saja. Tak ada yang memandangiku karena bercak sperma yang ada digamisku tertutupi oleh jaket pinjaman pak Susilo.
POV Pak Endang
Namaku Endang, aku dibesarkan disebuah kampung di jawa tengah. Tubuh ku kekar dan hitam. Aku kini berusia 39 tahun. Aku baru memiliki satu istri, karena istri ku belum mengizinkan ku poligami maka aku belum bisa menikah lagi. Tapi walaupun aku tak bisa poligami, aku tetap bisa merasakan wanita lain yang aku mau. Karena aku adalah orang kaya, wanita mana yang tak tergoda jika aku hamburkan uang didepan wajahnya? Ya, hanya satu yaitu Adinda Paraswati, mahasiswi yang ngekos didekat rumahku. Ia terkesan tertutup pada laki laki, auratnya pun selalu tertutup rapat. Mungkin tak satupun laki laki yang pernah melihat kemulusan tubuh dibalik pakaian syar’I nya kecuali aku dan tiga sahabatku.
Pengalaman seks ku dimulai saat aku baru merayakan pesta kelulusan SMA. Saat itu aku bersama teman teman ku dan pacar mereka masing masing mengadakan sebuah pesta kelulusan dengan mengadakan acara nonton bokep disalah satu rumah teman kami. Ditengah pesta, ku lihat teman teman ku menggerayangi tubuh pacar mereka masing masing dan aku yang tak memiliki pacar hanya bisa menahan nafsu sambil menggerutu melihat mereka yang enak enak nya bermesraan dengan pacar mereka masing masing hingga akhirnya pesta kelulusan itu berganti menjadi pesta seks dimana semua pacar teman teman ku itu melepas keperawanan nya saat itu. karena merasa risih dan sebal aku pulang. Dirumah aku melihat Lastri, adik ku, yang sedang tidur. Ia tertidur di kamar nya dengan pintu terbuka dan memakai pakaian kaos oblong dan rok pendek. Paha mulusnya yang bebas membuat gairahku makin bangkit. Kebetulan rumah ku saat itu sedang sepi tak ada siapapun selain kami. Lalu ku masuki kamar adik ku dank u raba paha mulusnya dan ku ciumi sekujur tubuhnya. Saat itu ia baru duduk dikelas satu SMA dan tubuhnya sedang ranum ranum nya bagaikan buah mangga yang sedang matang. Lastri terbangun dan memberontak, tapi karena diriku sudah dikuasai nafsu hewani sepenuhnya, logika dan akal sehat ku tertutupi. Aku lupa bahwa yang ku perkosa itu adalah adik kandung ku satu satunya. Dan semenjak dia menjadi korban kebinalan birahi ku saat itu, aku terus memperkosanya kapanpun aku mau hingga akhirnya ia menjadi ketagihan seks dan kemudian ku pakai tubuh adik ku Lastri untuk taruhan bola dengan teman teman ku. saat itu aku kalah hingga akhirnya aku harus melihat tubuh adik ku dimangsa oleh dua laki laki haus birahi dan bukan lah rasa marah yang ku rasakan melainkan suatu perasaan senang dan membuatku ingin melihat adik ku dientot oleh orang lain lagi.
Ku seruput kopi ku dan hisap rokok filter ku. aku bersantai sambil menikmati sebuah pemandangan yang menyenangkan. Seorang wanita berjilbab panjang warna hitam sedang terbaring telanjang diatas kasur. Kedua tangan nya diikat di setiap ujung sisi temapat tidur. Benar benar kejadian yang menyenangkan. Ku lihat apa yang tersaji diatas tempat tidur sambil ku kocok kocok kontolku. Kontol yang telah masuk kedalam memek banyak wanita baik istri dari orang lain, palacur jalanan, sampai remaja remaja yang ku temui dipinggir jalan lalu ku perkosa. Tapi satu yang menjadi incaran ku saat ini, wanita berjilbab lebar dengan pakaian longgarnya yang membuat aurat mereka tertutup dengan sempurna, seperti halnya Adinda yang tiap pagi membuat kontol ku cenat cenut melihat ia mengulum kontol ku dan ku suruh ia mengulum kontol laki laki lain.
Tiga laki laki, Juned, Dudung dan Yanto sedang mengelilingi tubuh wanita berjilbab itu. siapa lagi wanita itu jika bukan Lastri, yang kesehariannya selalu memakai pakaian seksi super ketat dan minim namun ku tugaskan ia untuk mendekati Adinda dan mempengaruhinya hingga Adinda mau berhubungan seks seperti wanita pada umumnya. Kembali ke Lastri, Lastri sengaja memakai pakaian akhwat saat ini untuk memuaskan fantasi kami tentang Adinda yang tak sabar ingin kami entot. Juned menampar nampar pipi Lastri dengan kontolnya, Dudung menjilati memek Lastri. Kepala Lastri menggeleng geleng menahan kenikmatan sehingga kontol yang menempel di pipinya juga ikut merasa kan halusnya belaian pipi Lastri. Yanto menyusu di toket kiri Lastri dan tangan nya meremas toket kanan nya dengan kasar. Jilbab panjang nya telah disampirkan ke bahu Lastri. Lastri terlihat sangat bergairah dengan permainan tiga sahabatku dan aku hanya duduk memandanginya sambil mengocok kontolku. Baru kali ini aku melihat pertunjukan live dimana seorang akhwat di gangbang dan ia pun menikmatinya walaupun yang ku lihat saat ini hanyalah akhwat palsu tapi tak lama lagi, akhwat bernama Adinda Paraswati itu yang akan ku lihat sedang menikmati digangbang oleh laki laki tua yang penuh semangat mengentotnya, termasuk aku. Aku lah yang kelak akan mendapatkan keperawanan nya, akulah yang akan membuat ia merasakan pertama kalinya kontol seorang laki laki, bukan suami nya, atau aku lah yang kelak akan menjadi suaminya setelah ia ku rebut kesuciannya dan ia menjadi istri kedua ku.
Dudung lalu menusukan jarinya kedalam memek Lastri dan membuat ia menggelinjang kenikmatan. Keringat nya mengucur membasahi jilbab nya. Juned melepas ikatan tangan nya. setelah kedua tangan itu bebas, Lastri langsung memegang dan mengocok kontol Juned yang berada didepan wajahnya dan memegang tangan Yanto yang sedang meremas toketnya agar meremas lebih kuat lagi. Lastri memaju mundurkan pinggulnya dimana memek nya sedang di obok obok oleh jemari Dudung. Rangsangan di tiga tempat itu membuat Lastri makin bergairah dan bersemangat memuaskan nafsunya dan juga nafsu ketiga laki laki yang sedang menikmati tubuhnya.
Lastri memasukan kontol Juned kedalam mulutnya. Ia kulum sedalam mungkin hingga ia tersedak. Ketiga laki laki itu tertawa melihat Lastri yang tersedak karena ukuran kontol Juned yang cukup panjang, namun tawa dari ketiga laki laki itu bukannya membuat ia malu melainkan semakin liar mengoral kontol Juned walau ia harus tersedak dan ditertawakan lagi, itu malah membuat nafsu syahwat nya makin membara. Semantara itu, Yanto telah merubah posisi, ia mengangkangi toket Lastri dan melakukan titfuck. Ia jepit kontol nya yang juga lumayan panjang di antara toket Lastri yang montok. Ia remas remas toket itu sambil ia maju mundurkan kontolnya yang berada diantara dua bukit kenikmatan itu. Perlakuan Yanto kepada Lastri membuat Lastri melepaskan pegangan tangannya kepada kontol Juned dan kini kedua tangan nya meremas toket besar miliknya dan Yanto makin mendesah kenikmatan.
Tak mau kalah, Dudung pun kini berganti posisi. Ia arahkan kontolnya ke memek Lastri dan ia masukan kontol nya kedalam memek Lastri yang sudah sangat basah. Saking basahnya hingga sangat mudah bagi kontol itu masuk kedalam memek Lastri yang juga sudah sering dimasuki oleh banyak kontol laki laki dan juga sebuah dildo. Tubuh Lastri bergoyang goyang member servis terbaik untuk ketiga penikmat tubuh nya. Lastri memang pantas dikatakan seorang pelacur, nyatanya kini ia menikmati apa yang dilakukan oleh ketiga laki laki itu tanpa ada perlawanan sedikit pun. Saking nikmatnya pelayanan Lastri, ketiga laki laki itu tak mampu menahan gelombang orgasme dan akhirnya mereka orgasme bersamaan padahal Lastri belum sekalipun orgasme.
Lastri : ahhh kok sudah keluar semua sih, Lastri kan belum..
Dudung : maaf neng, soalnya memek kamu enak banget. Kalah jauh deh memek memek lonte lonte yang pernah kami entot.
Yanto : iya neng, kapan kapan kita main lagi ya, aku juga gak kuat nahan. Toket kamu empuk banget.
Juned : ahh kamu sih sepongan nya mantap banget. Sudah berapa kali nyepong orang?
Lastri : hehehe, Tanya saja sama abang Endang. Dia yang ngajarin Lastri ginian.
Aku hanya tersenyum mendengar ia berkata begitu
Lastri : bang, entotin aku dong. Aku belum puas nih.
Ia menggoda ku dengan tatapan manja nya. sebenarnya aku pun ingin sekali menyetubuhinya dengan kasar tapi aku sengaja membuat ia menderita menahan syahwat nya agar ia lebih bersemangat melakukannya dengan Dinda.
POV Adinda Paraswati
Ku percepat langkah ku menuju kosan ku yang sudah tak jauh lagi. Diujung sana terlihat seorang akhwat berjilbab hitam dan gamis abu abu. Siapa lagi jika bukan Lastri. Aku berlari kecil dank u hampiri ia. Ku ajak ia kekosan ku karena pembicaraan ini tentu sangat pribadi.
Sesampaikan di kosan ku, ku suruh ia masuk.
Lastri : kenapa Din? Mau ngeseks lagi ya?
Aku : nggak, aku gak mau lagi. Sekarang balikin kunci lemari aku.
Lastri : ohhh gak bisa gitu. Kan toket kamu belum gede banget kayak punya aku
Lastri berkata begitu sambil ia meremas payudaraku.
Aku : sudah, aku gak mau lagi kayak begini, suami aku juga akan nerima aku apa adanya bagaimana pun aku.
Lastri : hhmm, ya sudah sekarang balikin dildo aku
Aku : apa? Dildo? Ehmmm itu.. sudah ku buang.
Lastri : apa? Sudah dibuang? Ya sudah berarti kunci lemari kamu gak aku balikin sampe kamu nemuin dildo aku.
Aku : tolong las… aku gak mau kayak itu. nanti aku ganti uang buat kamu beli sendiri.
Lastri : beli sendiri? Kamu pikir ada akhwat yang mau beli benda kayak itu? ohh iya ada, kamu yang mau beli nya kan?
Aku : nggak las, aku gak tau dimana tempat jual benda begitu. Tolong las..
Lastri : aku gak mau tau. Ehh tunggu, aku mencium sesuatu.
Lastri melepas jaket yang ku pakai dan menemukan ada nua bekas sperma kering di gamis dan jilbab ku.
Lastri : wahh apa ini? Ternyata kamu sudah mau dientot ya? Rame rame lagi. Wiihh
Aku : gak.. gak.. aku hampir diperkosa dan ini karena kamu las.
Aku dan Lastri bersitegang di dalam kamar kosan ku. untung nya sebelum itu aku menutup rapat pintu kosan ku hingga tak terlalu terdengar dari luar.
Lastri : apa? Kamu nyalahin aku? Oke, terima ini.
Plakkkk.. lastri mendaratkan tamparannya di pipi ku. ia mengambil sebuah kain jilbab yang tergantung di gantungan jilbab di tempok kamar ku. dengan cepat kilat, ia menangkapku dan mengikat kedua tanganku. Lalu mulutku ia tutup dengan kain jilbab dan begitupun dengan kaki ku. aku tak mampu bergerak lagi. Ia menyeretku masuk kedalam kamar mandi dan mengunci nya dari luar. Aku menangis sekuat kuatnya berharap ada orang yang mendengar. Aku tak menyangka ada akhwat yang sejahat Lastri kepada akhwat lainnya. Aku menyesal telah mengenalnya dan sangat menyesal.
Beberapa saat kemudian, pintu kamar mandi pun terbuka lagi. Lastri merobek gamis yang ku pakai dan begitu juga jilbab yang ku pakai ia lepas secara paksa. Aku telah telanjang bulat didepan nya kecuali hanya tersisa kaus kaki yang tersisa menutupi kaki ku, walaupun ini bukan yang pertama kali nya aku telanjang bulat didepan Lastri, tapi aku tetap merasa malu. Apalagi dengan keadaan tubuh terikat seperti ini. Kemudian Lastri mengambil seceret air dan menumpahkannya ke wajahku dan memaksa ku menelan air dari ceret itu. Ia memaksa agar mulut ku terus terbuka dan masuklah air itu kedalam ternggorokanku dan jatuh kedalam lambungku. Tak lama setelah air itu habis dan tertelan oleh ku, aku merasakan getaran syahwat melanda tubuhku lagi. Payudara ku, meminta untuk diremas, tapi tangan ku sedang terikat kuat. Dan vagina ku, lagi lagi mengeluarkan cairan dahaga nya akan sebuah kepuasan seksual yang tak kudapat seharian ini. Tapi mengapa aku merasa terangsang disaat seperti ini, disaat Lastri menyiksa ku, apakah aku menyukai diperlakukan kasar begini?
Lastri membuka ikatan tangan ku, dan tetap membiarkan ikatan kaki ku. dengan segera aku bertindak diluar keinginanku. Aku makin lupa bahwa aku harusnya tak melakukan ini lagi. Nafsu ini membuatku makin tak bisa menguasai diriku. Aku kehilangan kendali atas tubuhku. Payudara ku makin memberontak membutuhkan pijatan dan remasan yang kuat maka tak sadar tangan ku pun segera meremas kedua payudara ku dan begitu juga vagina ku yang meminta di masukan sesuatu, yaitu kontol. ahh akhirnya muncul penyesalan mengapa aku membuang dildo itu tadi. Apakah aku akan mencarinya lain kali? Ahh tidaakkk… harus ku lawan… tapi tangan ku terus saja memainkan organ sensitif ku..
Lastri : hahhaha, hei akhwat berapa kali kau hari ini sudah orgasme?
Aku tak menjawab melainkan hanya menggelengkan kepala saja
Lastri : apa? Belum? Tapi bekas sperma sudah nempel semua di baju nya. hahaha ..Aku yang akan membuatmu orgasme
Aku hanya terdiam mendengar perkataan Lastri yang semakin buat ku terangsang bahkan jauh lebih terangsang dari sebelumnya. Remasan ku terhadap payudaraku makin menjadi jadi hingga payudara sebelah kiri ku memerah dan vagina ku juga makin terasa ingin dimasuki sesuatu. Ahhh tidak, aku butuh sesuatu untuk memuaskan birahi ku saat ini juga. Hampir aku merasakan orgasme yang kian mendekat, ku percepat gesekan tangan ku di daerah vagina ku, namun saat pertanda mendekati orgasme itu kian menjadi jadi, Lastri menarik tangan ku dan menampar pipi ku.
Lastri : kamu gak boleh orgasme sebelum aku yang ngizinin.
Oohhh aku tak kuat lagi, aku benar benar tersiksa dan tak tahu mengapa diriku menjadi sebinal ini. Namun bukan jawaban yang ku butuh melainkan pemuasan atas kebinalan ini lah yang hanya ada dikepalaku.
Lastri menarik ku keatas kasur, ia membuka lemari ku dan menyuruhku memakai jilbab saja. Tanpa protes aku segera memakai jilbab berwarna cokelat yang panjang nya mencapai pinggang ku. Lastri mendekatkan selangkangan nya ke wajahku dan menempelkan vagina nya ke mulutku, serta menyuruhku agar aku menjilati vagina nya.
Lastri : ini ulah ketiga bapak bapak mesum itu yang membuat aku tak jadi orgasme dan harus ku tuntaskan padamu.. hehehe..
Aku menutup mulutku karena rasa jijik untuk menjilati vagina itu. lalu Lastri pun merasa marah. Ia berganti posisi dan menempatkan dirinya diselangkangan ku.
Lastri : kalo kamu gak mau jilat memek aku, aku tusuk memek kamu pake jari aku biar kamu gak perawan lagi
Aku : ahh jangan Las.. jangan perawani aku.. iya aku jilat.. ahhhh
Lastri : sudah sehorny ini tapi masih bisa mempertahankan keperawanan nya, ehmm benar benar akhwat sejati nih. Tapi gak lama lagi kamu akan minta dientot juga
Aku tak tahu apa maksud perkataan Lastri, aku hanya segera berusaha menahan jijik saat ku julurkan lidahku ke lubang vagina nya yang mengeluarkan aroma khas serta cairan bening kental. Lastri makin menekan nekan pinggulnya karena meresapi kenikmatan yang ia peroleh dari lidahku. Jika ada orang yang mengintip, apalah yang akan mereka pikirkan tentang dua akhwat yang saling merengguk kenikmatan bersama sama? Dan padahal aku tahu bahwa ini salah tapi otak ku yang sudah terpenuhi oleh syahwat mencari cari pembenaran bahwa ini lebih aman daripada aku bersetubuh dengan seorang laki laki yang bisa membuatku hamil atau kehilangan keperawanan.
Lastri kembali berganti posisi, kini ia berbaring disamping ku dan menyuruhku duduk dihadapan vaginanya serta memasukan jari ku kedalam vagina nya. awalnya aku merasa ragu, tapi karena didorong rasa nafsu dan penasaran yang mendalam, aku kemudian menuruti perintahnya dan memasukan satu jari telunjuk kedalam vagina nya. aroma kewanitaan nya makin tercium khas di hidungku. Saat jariku berada didalam vagina nya, ia memegang dan menggerakan tangan ku maju dan mundur hingga lama kelamaan aku pun makin terbiasa dengan hal ini. Lastri melenguh kenikmatan dan membuatku makin terangsang serta penasaran seperti apa rasanya ketika vagina ku dimasuki jari juga. Terus ku kocok vagina Lastri dengan makin cepat dan gemas. Ahh entah darimana aku mendapat pengetahuan seperti ini, rasanya baru tadi siang aku menonton film porno dan bermimpi porno tapi aku sudah menjadi semakin binal dan semakin ingin disetubuhi. Melihat Lastri yang sangat merasa kenikmatan dengan jari ku yang bermain divagina nya membuatku kembali bertanya Tanya dalam hati, bagaimana jika yang mempermainkan vagina ini adalah kontol asli? Ahhh aku teringat pada mimpiku dimana aku menjadi bahan pemuas nafsu laki laki dan di dunia nyata aku tanpa sadar menjadi pelampiasan nafsu siswa siswa ku. sambil ku kocok vagina Lastri, imajinasi ku bermain disaat dimana ketika aku disetubuhi ramai ramai oleh siswa ku, seperti ketika yang ku lihat didalam video porno tadi. Tapi sayang sudah ku hapus. Ahh tidak, padahal tadi aku sudah berjanji untuk tidak mengulangi hal ini lagi tapi aku makin tak kuasa melawan dekapan nafsu yang mengurung jiwaku dan mematikan logika ku. semakin ku percepat kocokan ku divagina Lastri dan tangan ku satunya lagi meremas remas payudara Lastri yang buat ku iri. Vagina ku pun bertambah makin basah dan juga menuntut kepuasan. Ohh aku makin ingin disetubuhi.. aku makin ingin dimasuki sesuatu didalam vagina ku, tapi haruskah aku mengatakan pada Lastri bahwa aku sudah semakin ingin disetubuhi? Ahh tidak, ini malah akan semakin merendahkan ku.. tapi aku benar benar tak kuasa menahan betapa hebatnya nafsu yang membuatku makin tak berdaya ini. Akhirnya tubuh Lastri mengejang hebat dan cairan kental mengucur dari vagina nya dan membasahi sprei kasur ku.
ku cabut jari ku dari dalam vagina nya. ku lihat ia begitu puas dan pelan pelan logika ku kembali kepada titik normal. Nafsu yang sedari tadi meninggi tiba tiba menurun drastis saat ku lihat jendela kamar ternyata tak satupun yang tertutup. Apalagi saat ini adalah saat saat banyak teman teman kos ku yang pulang kuliah, bisa jadi mereka yang lewat didepan kamar ku melihat apa yang aku lakukan dengan Lastri.
Tanpa ku duga, Lastri mendorong tubuhku agar berbaring. Tenaga nya sedikit lemas karena baru saja mengalami orgasme. Ku lihat ia mengangkang kan pahaku dan hendak memasukan jarinya juga kedalam vagina ku. namun karena aku yang mulai kembali sadar, aku segera menahan tangan nya. saat ia mencoba memaksa, tak sengaja ku tending perutnya hingga ia terjatuh kekasur. Aku segera bangun dan hendak berlari keluar tapi aku baru menyadari jika aku tak mungkin keluar kamar dengan keadaan hanya memakai jilbab dan kaus kaki seperti ini saja. Saat Lastri mendekati tubuh ku yang tersudut di dinding kamar, aku dengan berani memukul perutnya. Sikap keras ku membuat ia makin marah. Ia mulai menjauhiku dan memakain pakaian nya. lalu ia mendekati lemari pakaian ku dan mencabut kunci lemari itu. tak mungkin, bagaimana aku berpakaian jika aku tak bisa membuka pintu lemari itu. padahal aku belum membeli makanan untuk makan malam nanti. Lastri membuka pintu kamar ku dan segera berlari keluar. Aku tak berani menatap keluar karena tak mampu melihat pandangan orang orang terhadap diriku yang mungkin mereka pasti tahu apa yang aku lakukan tadi. Dan kini aku makin terperangkap dalam kejahatan Lastri. Mau tak mau, aku harus mengadukan masalah ini kepada ustadzah ku agar ia mau kemari dan berbicara pada Lastri. Dan aku pun makin yakin untuk menjauhi Lastri karena ku anggap dia sebagai akhwat yang rusak.
Aku masuk ke kamar mandi dank u basuh tubuhku untuk membersihkan keringat dan diriku dari rasa bersalah tadi. Jujur, vagina ku mulai kembali terangsang saat aku menyadari bahwa malam ini terpaksa aku tidur dalam keadaan telanjang dan bagaimana aku membeli makanan nanti malam? Apa aku harus menahan lapar? Tidak, satu satunya cara adalah aku harus segera menghubungi ustadzah ku dan datang kemari secepatnya agar masalah ini segera selesai sebelum aku harus membeli makan malam.
Setelah selesai mandi dan mengeringkan tubuhku, aku berbaring diatas kasur dengan hanya ditutupi selimut. Namun aku mulai merasa risih dengan selimut ini hingga akhirnya ku biarkan tubuh telanjang ku terbuka bebas. Ku ambil hp ku dan ku periksa lagi galeri video apakah masih ada video porno yang tersisa, entah untuk mengecek apakah semuanya sudah ku hapus atau berharap tersisa satu atau dua. Namun tak ada lagi sisa video porno di hp ku. pikiran ku kemudian tertuju untuk membuka FB dan aku terkejut melihat sebuah akun yang tampil disaran pertemanan, akun itu bernama Lastri Damayanti. Foto pengguna akun tersebut mirip dengan wajah Lastri dan aku makin penasaran dengan isi akun tersebut. Ku lihat galeri foto yang tak diprivasi, menampilkan foto foto Lastri yang memperlihatkan lekuk tubuh nya. ah mungkin ini adalah foto foto dimasa lalu dia, pikirku. Lalu dengan penasaran ku buka kronologi dan ku baca status terbarunya, “gak dapet orgasme dari bapak bapak mesum ini. Nyesel banget mau dientot mereka” apa? Status ini dibuat tiga jam yang lalu. Jadi Lastri benar benar disetubuhi oleh beberapa laki laki hari ini. Terasa vagina ku mulai basah lagi membayangkan bagaimana Lastri disetubuhi banyak laki laki dan bagaimana jika itu pun terjadi padaku? Namun diriku dikejutkan dengan status yang ditulis kemarin pagi yang isinya, “nyoba nyoba ngelesbiin akhwat, kayaknya seru nih. Siapa tahu dia jadi akhwat doyan ngentot” sakit hatiku membaca status ini namun birahi ku yang tadi mulai naik pun kini bertambah naik. Tapi muncul rasa benci didalam hatiku kepada Lastri. Ditambah saat ku baca komentar distatus itu, “kalo udah doyan bagi bagi ya”, “memek akhwat emang mantap”, “wihh daripada dilebiin mending buat aku aja”, “kasian lah akhwatnya kok dilesbiin mending di entot rame rame aja”. Komentar komentar itu membuat tubuhku makin lemas namun gairah syahwat ku mulai semakin naik. Mengapa aku malah terangsang saat membaca komentar yang melecehkan ku? segera ku alihkan pikiran ku dan ku putuskan untuk menelpon ustadzah ku. percakapan kami ditelepon tak begitu panjang karena sayangnya ustadzah ku sedang berada diluar kota untuk mengisi sebuah acara dan saat ini juga beliau tengah sibuk mempersiapkan pernikahan nya yang akan dilaksanakan bulan depan. Tapi beliau berjanji akan datang kesini besok sore karena besok pagi sudah kembali pulang. Lalu bagaimana aku keluar malam ini? Apakah aku harus makan mie instan? Tidak, dokter melarangku makan mie instan. Mungkin aku bisa nitip dengan seorang teman, tapi bagaimana aku menemuinya dengan keadaan tak berpakaian? Sementara tak ada pakaian kotor karena semua sudah ku cuci kemarin. Hanya terisisa baju gamis bernoda sperma yang tadi ku pakai dan itupun sudah sobek. Entahlah rasanya aku malas memikirkan itu.
Seketika aku teringat pada saat saat aku pertama kalinya menikmati seks, yaitu saat aku mengangkat telepon dari Andre dan saat itu pun aku tak memakai pakaian. Muncul rasa ingin mengulangi hal itu kembali tapi aku bingung. Ah tidak, pokoknya aku harus bertahan dan tak boleh menuruti syahwat ku lagi. Lagipula aku telanjang begini bukan karena keinginan ku. tapi, rasa ingin itu begitu besar hingga dengan melewati lamanya konflik batin, akhirnya aku memilih siapa yang akan aku telepon. Apakah aku akan menelpon kak Angga? Ah tidak, dia pasti tak mau berbicara dengan lawan jenisnya. Ah aku tahu siapa yang akan ku telepon.
Aku : halo, lagi apa Dod?
Dody : lagi nonton, din. Kenapa?
Aku : ohh aku ganggu ya? Kalo ganggu aku matiin deh.
Dody : ya nggak lah, kan nonton nya dikamar sendirian jadi serasa kayak nonton bareng kamu deh
Aku : hehehehe dasar gombal. Emang kamu nonton apa?
Apa? Pertama kali nya aku mengatakan kata ‘gombal’ kepada laki laki. Kok bisa?
Dody : ohhh ini, film ehmmm ya film perang.
Aku : ohh film holywood ya Dod?
Dody : gak kok, ini film jepang.
Aku : suka film jepang ya? Emang tentang apa film nya?
Dody : ehmmm ya tentang perang. Tembak tembakan gitu.
Aku : wah seru ya pasti.
Tangan ku mulai meremas payudara ku dan ku tahan desahan ku semampu yang aku bisa.
Dody : ya seru lah. Mau nonton bareng?
Aku : iya mau lah. Mana suara nya? kok gak ada suara tembakan nya
Dody : ohh sengaja aku kecilin.
Aku : yaaah gedein dong, kan mau denger suara tembakannya
Aku tak tahu, ketika ku dengar kata ‘perang dan tembakan’, otak ku langsung memprogram bahwa perang itu adalah persetubuhan antara dua manusia dan tembakan itu adalah kontol.
Dody : kamu mau denger?
Aku : iya lah..
Dody : ehh din, kok suara kamu aneh deh?
Aku : aneh gimana?
Dody : kok merdu banget ya, kayak lagi keenakan
Aku : ahhh masa sih? keenakan gimana?
Dody : ya enak gitu. Emang kamu keenakan kenapa?
Aku : ehmmm ya gitu deh
Ingin sekali memberi tahu nya bahwa aku sedang meremas payudara ku.
Aku : ahh aku lagi ngeremes Dod.
Dody : wahh ngeremes apaan? Ikut dong
Aku : bener mau ikut?
Dody : iyalah.. kayaknya enak tuh yang ngeremes
Aku : ngeremes susu.. ayo bantuin sini. Aku pegel ngeremes sendirian
Dody : ahhhhh ngeremes susu apa dinda?
Aku : uhhhh ngeremes susu sapi Dod.. kok suara kamu juga beda Dod
Dody : gak kok Din.. aku juga lagi mainin mainan aku
Aku : ahh mainan apa Dod?
Dody : roket roketan Dinda, ahhh
Aku : udah besar masih main roket roketan
Nampaknya, aku makin terhanyut dan kehilangan kesadaran bahwa aku adalah seorang akhwat yang harusnya menjaga diriku baik baik tapi saat ini aku malah membiarkan laki laki yang bukan suamiku mendengar desahanku.
Dody : biarin.. main nya enak kokk uuhhh
Aku : ahhhh aku boleh ikut main roket gak?
Dody : iya dinda ahhhh ini nih pegang roketnya. Mana susu sapi tadi? Aku juga mau remes.
Aku : ini Dod.. remes aja Dody ahhhh remes yang kuat.. ahhhh
Dody : Dinda suara kamu enak banget.. kamu juga cantik banget…
Aku : ahhh terima kasih Dod… kamu gombal deh
Dody : dinda, kocok roket aku dooongg ahhh uhhhh
Aku : iya Dody ku… kamu juga remes susu ku, eh susu sapi maksudnya
Dody : susu kamu juga boleh kok Dinda ahhh
Aku : susu ku kecil Dod..
Ahh apa yang terjadi, kenapa kata kata ku makin ngawur? Aku benar benar lupa pada siapa aku dan bahwa antara aku dan Dody harus dipisah dalam batas yang ketat. Tapi apa yang terjadi, aku malah semakin keras meremas payudara ku sementara vagina ku telah sangat basah. Entah darimana aku bisa berpikir bahwa roket itu adalah kontol. tapi ku yakin bahwa Dody pun sedang beronani mendengar desahan ku.
Dody : nanti aku bantu besarin Dinda sayang
Aku : ouuhhh iya sayang.. besarin ya.. gimana caranya?
Dody : aku remes tiap ketemu.. uhhh..
Aku : awas besok kalo ketemu dikampus gak ngeremes yaaa…
Dody : uuhh emang kamu mau diremes dimana? Nanti keliatan orang banyak
Aku : di kelas aja Dod.. tangan kamu masukin kedalam jilbab aku biar gak ketahauan.
Dody : ahhh dinda.. kamu kok binal banget sih.. pengen ngentotin kamu
Aku : ahhh iya Dod… aku juga pengen disetubuhi.. setubuhi aku Dody sayang
Dody : ahhh dinda.. kamu buat aku pengen perkosa kamu
Aku : perkosa aja Dod.. gak usah bilang bilang kalo mau perkosa.. perkosa aku di belakang kampus sayang ahhhhh
Dody : kamu lagi apa sekarang Dinda?
Aku : ahh aku lagi mainin vagina aku sayang
Dody : namanya memek bukan vagina, dinda.
Aku : ahh iya dod.. masukin memek aku dod..
Dody : ahh masukin pake apa sayang?
Aku : pake itu.. ahhhh roket
Dody : roket apa namanya?
Aku : roket kontol.
Dody : kamu pernah dientot ya din?
Aku : belum dod, aku masih perawan.. masukin dod.
Desahan kami makin cepat seperti saling berlomba siapa yang lebih dahulu orgasme.
Aku : cepet sayang.. nikmaaatttt..
Dody : iya istriku sayang.. memek kamu juga nikmat.
Aku : kontol kamu juga nikmat suamiku sayang
Dody : ahhh aku udah hampir mau keluar
Aku : ahh aku juga sayang…
Akhirnya kami orgasme bersama sama dan di penghujung orgasme itu kesadaran ku mulai muncul kembali. Perasaan bersalah semakin menghantui ku. dengan kehendak ku sendiri, aku telah menjatuhkan kehormatan ku dihadapan seorang laki laki yang dulu nya ku benci.
Dody : dinda, kamu mau gak jadi pacar aku?
Aku : maaf Dod. Yang tadi jangan dibahas lagi. Aku khilaf.
Ku matikan telepon ku dan aku menangis sejadi jadinya. Wahai diriku, ada apa dengan mu? Apakah kau akan benar benar menjadi seorang pelacur berjilbab?
EPISODE 8
Waktu menunjukan pukul 18:40, perut ku mulai terasa lapar. Bantal ku telah basah karena tetesan air mata, sedari tadi aku menangis meratapi perubahan yang terjadi pada diriku. Mengapa aku tak mampu melawan arus yang menyeret kehormatan ku. kesalahan terburuk baru saja ku lakukan, saat Dody tahu tentang tingginya hasrat birahi yang ku miliki. Mau ditaruh dimana muka ku jika bertemu dengan dia? Apakah dia akan tetap memperlakukan ku seperti biasanya atau akan mulai berani semakin mendekati ku.
Sudahlah, perut ku terlalu lapar untuk memikirkan itu. aku tak akan kuat menahan lapar yang melanda ku malam ini. Ku putar otak mencari ide agar aku bisa keluar dengan memakai baju. Ku coba membuka lemari itu dengan paksa tapi pintu lemari itu tak juga kunjung terbuka sementara payudara ku bergoyang goyang saat ku tarik pintu lemari yang terkunci rapat itu. akhirnya aku putus asa karena tak cukup kuat membuka nya. mungkin perlu linggis atau semacam nya untuk membuka paksa lemari ini. Tapi dengan siapa aku meminjam?
Aku ingat sesuatu, ada pakaian yang masih bisa ku pakai. Tapi masalahnya pakaian itu berada di tempat jemuran. Biasa kami menjemur pakaian di lantai dua. Bagaimana cara ku bisa sampai kesana? Ah tak mungkin aku harus bertelanjang bulat naik ke atas. Jam seperti ini teman teman ku pasti belum tidur semua. Ya, aku ada ide. Ku pakai jilbab ku yang tadi ku pakai saat bersama Lastri, lalu ku lilit tubuh ku sampai keatas dada ku dengan kain jilbab lain yang panjangnya sampai batas bawah mata kaki ku. ya lumayan daripada aku harus bertelanjang bulat keatas. tapi aku tetap takut keluar dengan keadaan seperti ini dan berharap tak ada orang yang melihatku.
Pelan pelan ku naiki tangga. Sesampai diatas ku lihat dua helai jemuran ku masih berada disana. Tanpa sadar, lilitan kain jilbab di tubuhku terlepas dan terjatuh. Dari pinggang ke bawah tubuhku tampak jelas dan jika ini siang hari pastilah remaja laki laki yang rumahnya dua lantai disamping kosan ku ini dapat melihat ku. tapi aku bukannya segera mengambil kain jilbab ku yang terlepas melainkan langsung meilhat kearah jendela rumah yang merupakan kamar anak laki laki tersebut. Ternyata seseorang mengawasi ku dibalik jendela itu dan ia pun segera bersembunyi saat aku melihat kearahnya. Dan rasa terangsang itu kembali ku rasakan saat aku menyadari ada seseorang yang melihat tubuh telanjang ku. dan bukannya langsung mengambil kain jilbab yang terjatuh tapi malah berdiri mematung mengamati jendela. Rasa berdebar debar muncul didadaku. Kok aku bisa seberani ini ya? Rasanya bertelanjang seperti ini lebih buat ku nyaman daripada memakai pakaian. Lalu segera ku angkat jemuran ku yang merupakan sebuah mukena. Tanpa ada rasa takut dan penuh dengan rasa penasaran, ku lepas jilbab ku dan ku jatuhkan kelantai tempat jemuran itu. ternyata begini rasanya telanjang di tempat terbuka. Sensasi nya anedh, tapi aku merasa sangat nyaman dan ingin lama lama seperti ini. Ku tolehkan wajahku k arah jendela tadi, remaja laki laki itu terlihat sedang mengintip ku. aku tak tahu apa yang ia lakukan tapi aku memilih pura pura tak tahu dengan kehadiran nya disana.
Semilir angin membuat vagina ku terasa dingin. Daripada aku masuk angin, lebih baik cepat ku pakai mukena putih ini. Walaupun sudah memakai mukena, tubuhku tetap tak tertutup sempurna karena kain nya yang begitu tipis dan tembus pandang. Setelah ku pungut dua jilbab yang tadi ku pakai, aku bergegas turun. Dengan hanya memakai mukena dan kaus kaki, aku melangkah keluar kosan untuk membeli makan malam. Suasana sekitar kosan ini masih sangat ramai disaat jam jam seperti ini. Disepanjang jalan masih ada banyak anak anak muda yang berkumpul bermain gitar, atau atau ibu ibu yang masih ngerumpi atau bapak bapak yang main kartu. Jantung ku berdebar sangat kencang. Rasanya seperti benar benar telanjang. Jika aku mengangkat tangan ku, pastilah perut ku akan terlihat tapi untung saja ini malam jadi penampilan ku seperti ini tak terlalu menarik perhatian dan tak terlalu menunjukan tubuhku yang dibalut mukena tembus pandang ini saja. Gesekan antara putting dan mukena ku membuat aku menjadi mulai terangsang. ahh dasar nafsu yang datang tak tahu tempat. Jangan lagi, jangan sampai masturbasi lagi, aku memohon pada diriku agar jangan bermasturbasi lagi tapi yang ada malah aku memegang payudaraku sambil berjalan dan menutup putting nya dengan telapak tangan agar tak bergesekan dengan kain mukena. Kali ini aku memutuskan untuk membeli makanan di rumah makan padang yang berada didekat jalan raya, lumayan jauh lokasinya dari kosan ku, tapi aku tidak mau membeli makanan di tempat bu Endang karena selain bu Endang nya sedang mudik sejak sore tadi, aku juga tak mau bertemu dengan Lastri yang buatku sangat muak. Tapi resiko nya ya aku harus berjalan kaki malam malam begini hanya dengan tubuh yang nyaris telanjang. Ternyata vagina ku makin basah karena aku makin terangsang dengan keadaan seperti ini. Sudah beberapa hari aku tak mencukur bulu vagina ku sehingga kini sudah mulai sedikit lebat.
Ketika sudah hampir sampai ke rumah makan padang yang ku tuju, tiba tiba aku merasakan hujan turun tiba tiba. Aku berlari secepatnya dan hujan ternyata semakin cepat deras. Ahh pakaian ku satu satunya ini basah, berarti malam ini aku harus tidur dengan telanjang. Sesampainya di rumah makan padang, ku lihat disana ada banyak laki laki yang makan, dan nampaknya rata rata dari mereka adalah sopir dan pekerja berat. Mata mereka langsung tertuju padaku yang hanya memakai mukena basah. Astaga, aku baru sadar ternyata mukena yang basah ini membuat payudara ku terlihat jelas. Betapa malu aku, sekaligus semakin terangsang. aku tak tahu harus bagaimana, kecuali hanya membalikan tubuhku. Hujan turun semakin deras, harusnya tadi aku melihat kondisi cuaca dulu agar aku bisa menyiapkan payung. Apa aku harus makan disini saja? Ah tidak, disini hanya ada satu kursi kosong dan itupun disamping bapak bapak sangar itu. takut ah, apalagi jika aku makan disini, pastinya mukena ku akan terangkat. Ah beruntung banget dia dapet tontonan tubuh ku yang gratis ini.
Pegawai rumah makan : mau makan sini atau bungkus mbak?
Aku : bungkus saja pak.
Pegawai RM : kenapa gak makan sini aja mbak, diluar masih hujan deras nanti nasi nya kena hujan trus gak bisa dimakan.
Aku : tapi disini kan penuh pak. Gimana duduknya
Pegawai RM : itu masih ada satu kursi kosong mbak
Aku : gak mau lah mas, masa aku makan ditengah tengah laki laki begitu, kan malu.
Pegawai RM : ohh malu ya mbak.
Apa maksud perkataan nya, apakah dia tahu jika aku tak memakai apapun lagi dibalik mukena ini? Padahal aku sudah merapatkan payudara ku dengan tembok pembatas antara pegawai dan pembeli.
Pegawai : gak takut apa mbak keluar malem malem gini?
Aku : takut apa sih pak, sudah ah cepetan bungkusnya pak. Saya sudah laper.
Pegawai : mau pake sosis gak? Atau terong?
Aku : hahhhh?? Udah ah, gak mau bercanda.
Ketika aku hendak membayar dengan uang yang sedari tadi ku pegang, aku memastikan tak ada yang bisa melihat tubuh ku saat ku angkat tangan ku. putting ku semakin mengeras saat ini dan nafsu ku makin naik. Melihat kondisi diluar yang masih hujan deras dan saat ini sudah hampir jam 7 malam. Apa aku harus menerobos hujan ini? Ku putuskan untuk menerobos hujan yang sebelumnya aku meminta plastic tambahan untuk nasi bungkus ku. daripada berlama lamaan disini yang beresiko gerbang kosan akan ditutup dan makin buat aku terangsang karena jadi santapan mata semua laki laki disini dan bisa bisa diperkosa oleh mereka.
Ditengah hujan deras, aku berjalan dengan mukena yang makin basah dan membuat tubuh ku tercetak jelas. Payudara ku pun sudah terlihat jelas dengan putting nya. andaikan panjang atasan mukena ini hanya sebatas pinggang, pasti vagina ku pun akan terlihat. Ketika aku melintasi pos hansip, ku lihat disana masih ada beberapa bapak bapak sedang bermain kartu. Ahh apakah aku berani melewati mereka dengan keadaan seperti ini? Ku coba untuk nekat dan ahhh aku makin terangsang saat ku sadari mata mereka memandangi tubuhku yang sudah nyaris telanjang karena air hujan membuat mukena ini makin tembus pandang. Ku teruskan berjalan dengan menahan syahwat ini, beserta vagina dan payudara yang juga kedinginan karena kebasahan. Akhirnya aku sampai ke kosan ku dan membuka pintu kosan yang tak ku kunci. Hujan masih turun dengan deras bahkan makin deras. Ku lepas mukena dan kaus kaki ku yang sudah basah kuyub dan kini tersisalah tubuh telanjang ku yang mulus. Pertama kali nya, aku beraktifitas malam ini dengan keadaan telanjang. Walau dingin namun aku merasa sesuatu hal yang berbeda yang buat aku merasa nyaman dengan keadaan telanjang seperti ini.
Setelah makan, aku mengerjakan makalah untuk persiapan presentasi besok. Walaupun ada selimut yang bisa ku gunakan untuk menutupi tubuhku, aku lebih memilih tetap telanjang karena lebih terasa nyaman. Lagipula tak ada yang melihat ku dengan keadaan seperti ini. Akan tetapi aku kaget saat pintu kosan ku diketuk oleh seseorang. Maka dengan cepat aku memakai jilbab instan dan menutupi tubuhku dengan selimut. Setelah ku buka ternyata itu adalah bapak kos. Ahh apa yang ia lakukan disini dan apa yang ia inginkan malam malam begini? Ku buka pintu dengan hati hati dan ia meminta izin untuk masuk, walau aku merasa risih, tapi aku tak bisa menolak keinginan bapak kos ini.
Aku : ada apa pak, malam malam begini
Bapak kos : mau menyampaikan sesuatu dinda.
Aku : apa itu pak?
Bapak kos : jadi mulai bulan depan, biaya kos disini naik 200.000
Aku : wah kok bisa naik pak?
Bapak kos : iya karena harga kebutuhan sekarang naik semua, apalagi kebutuhan yang dibawah ini.
Aku : kebutuhan yang dibawah maksudnya gimana pak?
Bapak kos : hehehhe, gak ada kok. Saya minta minum boleh?
Aku : mau minum apa pak?
Bapak kos : apa aja deh yang penting anget, ya kalo bisa susu juga. Apalagi susu segar.
Aku : susu nya belum beli lagi pak. Udah habis.
Bapak kos : ya kalo habis, bungkus nya aja.
Aku : hah? Bungkusnya? Bentar ya pak, saya buatkan kopi
Aku berdiri dengan hati hati agar selimut ku tak tersingkap. Sungguh aneh padahal besok juga masih bisa mengabari tariff kosan yang naik.
Aku : ini pak kopi nya
Bapak kos : terima kasih dinda. Kamu cantik sekali, sudah punya pacar belum?
Aku : ah bapak bisa saja. Gak ada pak. Dinda gak mau pacaran, mau langsung nikah saja.
Bapak kos : wah gitu ya. Kalo jadi istri kedua bapak mau gak?
Aku : haaahhh? Maksud bapak?
Bapak kos : hahahahah… bercanda saja dinda.. bisa marah istri saya kalo nikah lagi.
Aku tertunduk malu, dan posisi duduk ku makin gelisah karena berdekatan dengan laki laki dengan hanya memakai selimut dan jilbab ini saja aku menjadi terangsang. bahkan aku mulai tak nyaman dengan selimut ini dan ingin sekali ku buka.
Cukup lama bapak tua ini disini. Ingin sekali ku usir tapi itu sangat tak sopan. Aku benar benar tak bebas bergerak dan risih dengan selimut ini. Aku meminta izin untuk ke kamar mandi untuk membuat ia merasa tak nyaman karena ku tinggal dan segera pulang. dengan pelan aku berdiri dan ku jaga kaki ku agar tak terlihat oleh nya. aku menuju kekamar mandi dan setiba nya aku dikamar mandi, aku melepaskan selimut itu dan aku merasa benar benar lega. Ternyata vagina ku sudah sangat basah dan ku lap vagina ku dengan selimut yang malah membuatku mendesah. Setelah aku keluar dari kamar mandi, pintu kamar ku sudah tertutup rapat. Nampaknya bapak kos sudah keluar tanpa pamit lagi. Lalu ku lepas selimutku dan aku merasa bebas. Tapi ternyata ia berada di atas kasur ku yang posisi nya tak terlihat dari pintu kamar mandi. aku langsung refleks menutupi vaginaku saat ku tahu ia berada disana.
Bapak kos : heheheh, sudah saya duga kalo dinda itu gak pake apa apa dibalik selimut nya
Aku : keluar pak, atau saya teriak
Bapak kos : silahkan teriak, atau saya usir kamu sekarang juga dari sini dengan keadaan telanjang begitu
Kaki ku lemas mendengar ancaman nya. nampaknya aku akan diperkosa oleh dia.
Bapak kos : sudahlah pasrah saja Adinda yang cantik. Kamu juga pasti pengen kan? Buktinya kamu telanjang, udah tau dingin gini masih telanjang, trus saya datang juga masih telanjang. Ternyata kamu Cuma pake baju dan jilbab lebar diluar aja ya, didalem kamar gak pake apa apa.
Telinga ku panas mendengar sindiran nya. tapi aku benar benar tak bisa melakukan apa apa.
Aku : jadi, apa mau bapak?
Bapak kos : saya sudah lama membayangkan bisa ngentotin kamu. Bahkan saat lagi ngentot sama istri saya pun saya tetap membayangin kamu. Pasti memek kamu enak banget ya. Dan akhirnya hari ini saya berani datang kesini dan kamu pun menyambut saya dengan dandanan istimewa dari kamu.
Aku : maaf pak. Saya tidak akan melakukan nya lebih baik bapak membunuh saya daripada saya harus menyerahkan kesucian saya kepada bapak.
Bapak kos : sok suci kamu. Sudahlah ayam kampus kayak kamu gak usah sok sok suci.
Aku : JAGA MULUT MU BAJINGAN! KELUAR ATAU AKU YANG AKAN KELUAR DAN MELAPOR PADA POLISI TENTANG PELECEHAN YANG KAU LAKUKAN KEPADAKU!
Bapak kos : wah, ganas juga ya. Kalo kamu memang mau melapor polisi silahkan keluar dan laporkan.
Tidak bisa, aku tak mungkin keluar dengan keadaan seperti ini. Mukena ku juga masih basah dan diluar masih hujan. Untuk ke kantor polisi harus naik angkot dari sini, akan lebih berbahaya dengan keadaan begini.
Bapak kos : kok gak bergerak? Kalo pengen ya bilang aja pengen, sebelum saya perkosa kamu.
Aku : baiklah, saya pasrah. Tapi tolong jangan renggut keperawanan saya pak. Saya masih perawan pak. Bapak tidak tahu masalah yang saya alami belakangan ini, yang membuat saya makin sulit menjaga kesucian saya. Tapi sampai saat ini mahkota berharga ku ini masih bisa ku jaga.
Aku berlutut sambil menangis
Aku : saya mohon agar bapak melepaskan saya. Saya bukannya tak mau berpakaian tapi lemari saya terkunci semuanya tak ada yang bisa saya pakai kecuali mukena yang sudah basah kuyub itu. jadi saya mohon supaya bapak mau melepaskan saya dan melindungi saya.
Ku lihat ia mendekati ku dan berdiri didepan wajahku.
Bapak kos : baiklah, saya tidak akan memerawani kamu. Tapi dengan tiga syarat.
Aku : apa pak?
Bapak kos : yang pertama kamu harus terus telanjang selama di sini, yang kedua kamu malam ini harus melayani saya dan yang ketiga kamu harus menjadi budak seks saya dan mau melayani saya kapanpun saya mau. Untuk malam ini, saya tidak akan memerawani kamu tapi untuk berikutnya, saya tidak jamin jika kamu akan tetap perawan. Karena mulai malam ini kamu menjadi milik saya.
Aku : tolong pak, jangan begitu. Saya siap jika uang kosan nya dinaikan 500.000 juga tidak apa. Tapi tolong jangan minta saya penuhi ketiga syarat itu.
Bapak kos : ya sudah, kalau begitu, kamu keluar malam ini. Saya tidak sudi membiarkan wanita kotor seperti kamu berada dikosan saya. Jangan jangan kebakaran kemarin pun karena kamu yang bawa sial disini.
Aku : ampun pak.. baiklah pak, saya akan lakukan apa yang bapak suruh. Tapi bisakah saya meminjam sesuatu untuk membongkar pintu lemari saya agar saya bisa kuliah besok?
Bapak kos : lakukan dulu apa tugasmu sekarang lonte!
Aku : apa yang harus saya lakukan?
Bapak kos : buka celana saya dan kamu harus buat saya puas malam ini.
Dengan berat hati ku buka celana nya dan nampaklah batang kontolnya yang sudah tegang. Kontol itu tak lebih besar daripada kontol yang ku lihat di film porno yang ku copy dari hp siswa ku tapi tetap saja buatku merinding dan tak berani melihat. Ku kocok kontol itu dengan pelan dan memalingkan wajahku. Bapak tua itu menampar wajah ku dan membentak ku agar aku mau melihat kontolnya. Kemudian ia menggiring ku ke kasur dan ia berbaring disana sementara ia menyuruhku untuk tetap mengocok kontolnya. Kondisi ini membuatku ikut terangsang. rasanya aku pun makin penasaran ingin merasakan bagaimana jika vagina ku dimasuki kontol. tapi aku tetap menahan diriku agar aku tak menunjukan perasaan ku yang sebenarnya karena aku yakin ia pasti akan berbuat makin nekat jika ia tahu bahwa aku pun sangat terangsang.
Bapak kos : jangan Cuma dikocok dong, di cium juga kontol nya atau dikulum
Apa? Dikulum, melihatnya saja aku jijik lalu bagaimana aku harus mengulumnya. Aku menggelengkan kepala ku dan terus mengocok kontolnya yang lama kelamaan makin mengeras.
Kemudian ia bangun dan menyuruhku duduk di kasur. Lalu ia menyingkap jilbab ku ke bahu dan meremas payudaraku. Aku tak bereaksi apapun dan diam diam menikmati. Ku tahan desahan ku dengan menggigit bibir ku. sambil meremas payudaraku, ia mencium bibirku dan memegang kepala ku yang masih dibalut jilbab instan berwarna hitam. Akhirnya pertahanan ku mulai menunjukan kerapuhan. Setelah diserang birahi dengan bertubi tubi belakangan ini, kini akhirnya aku bisa merasakan bercinta sebenarnya walau bukan dengan laki laki yang ku cinta, paling tidak aku melakukannya dengan kondisi sadar dan tidak sedang tidur, pingsan atau dihipnotis. Ahhhhhh aku mendesah kenikmatan ketika bapak kos yang berusia sekitar 40an ini menghisap payudaraku dan payudaraku satunya ia remas dengan sangat gemas hingga membuat tubuh ku menggelinjang karena nikmatnya. Benar benar nikmat, sungguh, bahkan lebih terasa nikmat daripada dihisap oleh Lastri. Satu saja nikmat, bagaimana jika dua atau tiga laki laki yang memperebutkan tubuhku saat ini. Ahhhh aku benar benar semakin jauh dari nilai nilai agama dan lebih mendekat kepada kerusakan moral, seakan ilmu pengetahuan yang ku dapat dari ustadzah ku lenyap sudah, dan aku mendapat ilmu baru dari laki laki ini, bapak kos ku sendiri yang harusnya ia menjaga keamanan ku selama tinggal ditempat di kos nya. sungguh terasa nikmat sampai sampai ku tekan kepala nya k payudaraku seakan aku tak rela jika ia melepas mulutnya dari putting ku. ku lihat tangan satunya sedang mengocok kontolnya sendiri dan membuatku juga ingin mengocok vagina ku. ahhh Dinda, engkau adalah seorang akhwat sholehah, engkau jaga dirimu dengan pakaian syar’I mu namun engkau biarkan laki laki yang bukan suami mu menjamah dan melihat tubuhmu, engkau lepaskan hasrat syahwat mu bersama nya.. masa bodoh pikirku, apapun bisikan yang terdengar di telinga ku, aku tetap mengabaikan nya. yang ku inginkan hanya sebuah kenikmatan dan kepuasan surga dunia yang selama ini ku hindari namun ternyata sangat sangat nikmat dan buatku tak mau mengakhiri ini.
Melihat aku sedang mengocok vagina ku, ia menghentikan hisapan nya yang buat ku kecewa dan meremas payudara ku yang tadinya ia hisap. Lalu ia menarik tangan ku dan menghisap nya. dia seakan tak merasa jijik dengan cairan vagina ku yang beraroma khas itu namun tingkah aneh nya itu malah buatku makin bernafsu. Aku makin kehilangan kontrol atas diriku dan kini aku malah meraih kontolnya dan mengocok nya dengan kocokan yang lebih ikhlas. Mata kami saling bertemu, entah bagaimanakah ekspresi wajah ku disaat sedang merasa nikmat seperti ini, dibalut dengan jilbab instan hitam, wajahku pasti sangat menggoda siapapun yang melihatnya. Kemudian bapak kos menurunkan kepalanya tepat kedepan vagina ku. aku tak tahu apa yang akan ia lakukan tapi ahhh ternyata ia mencium vagina ku dan buat aku merasa sangat kegelian.tak hanya mencium, ia juga menjulurkan lidahnya dan menjilati nya. ku maju mundurkan vagina ku sangat terasa nikmat sekali. Ahhh aku mengalami orgasme dan ia menghisap semua cairan vagina ku..
Bapak kos : ahhh memek akhwat emang lain dari yang lain.. enak banget
Kemudian kepala ku di arahkan ke kontolnya yang sudah berkeringat. Nafsu kun kembali tersulut tatkala posisi kontol itu berada sangat dekat dengan wajahku. Walau pun merasa jijik, aku tetap mencoba mengulum kontol itu. rasa asin dan aroma khasnya membuatku terpaksa melepaskan nya dari mulutku dan aku merasa sangat mual. Tapi karena dorongan nafsu aku kembali mencoba memasukan kontol itu kedalam mulutku lagi dan kali ini aku lebih terbiasa. Ku perlakukan kontol itu seperti yang ku lihat di video porno yang ku tonton siang tadi. Akhirnya aku tahu bagaimana rasanya mengulum kontol.. ahh buatku makin terangsang dan rasanya makin ingin dimasuki oleh batang kontol. ku kocok kocok lagi vagina ku dengan lebih cepat dan aku kembali mengalami orgasme yang sungguh nikmat. Lonte akhwat, begitulah ia memanggilku dan panggilan itu bagaikan sebuah panggilan kehormatan bagiku. Ahhh bapak kos pun mencabut kontolnya dari mulutku dan membaringkan tubuhku diatas kasur. Ia membuka pahaku dan menciumi bagian dalamnya. Kumis lebatnya buatku makin kegelian dan semakin membuatku berfasu. Aku bagai merasakan malam pertama yang penuh api syahwat, ahhhh, aku merasa benar benar seorang pelacur, bukan, tapi lonte, lonte akhwat yang rindu pada kenikmatan seks.
Ia arahkan kontolnya ke lubang vagina ku. aku berdebar debar saat kepala kontol itu makin dekat dengan vagina ku. ahh tidak, berarti ini adalah malam terakhir aku menjadi seorang perawan.
Aku : jangan pak, jangan masuki. Kan tadi bapak sudah janji.
Aku memohon sambil menutup vagina ku dengan telapak tangan nya.
Bapak kos : iya saya tahu, saya akan buat kamu jadi pengen dimasukin. Gak seru kalo dipaksa. Saya ingin kamu yang minta saya di masuki. Dan sekarang saya Cuma pengen gesekin kontol saya ke memek kamu dulu ya. Biar kamu penasaran gimana rasanya dientot, akhwat lonte.
Aku : iya pak, dinda ini akhwat lonte.. ahhhh enak paakkk
Bapak kos menindih tubuh ku sambil menekan batang kontolnya diatas vaginaku. Kontol itu memang tak masuk tapi terasa sedikit batangnya menerobos pintu vagina ku. aku makin terhanyut dan ingin sekali dimasuki, tapi ahhh jangan,, aku harus bisa menahan keinginan itu.. walau aku merasa sudah menjadi lonte akhwat tapi aku tak ingin menjadi begitu murah.
Kontol bapak kos terus menggesek gesek vagina ku dengan makin kasar dan menyebabkan klitoris ku ikut tergesek sehingga ada kenikmatan luar biasa yang tak pernah ku dapat baik itu saat aku bermasturbasi dengan jari ku sendiri, dildo atau bersama Lastri. Ahhhh semakin dan semakin nikmat… ku dorong dorong pinggulku keatas agar makin terasa kontolnya menekan vagina ku. kemudian bapak kos pun bangun dan merubah posisi kami. Ia berbaring dan ia menyuruhku menekan kontolnya menggunakan vagina ku dari atas. Gaya ini makin terasa nikmat dan aku makin tak kuat menahan orgasme. Aku makin kehilangan logika ku saat kenikmatan kontol bapak kos menguasai diriku. Aku memaju mundurkan pinggulku sehingga kontolnya terjepit dalam kenikmatan. Dengan hanya memakai jilbab, ku hampirkan jilbab ku ke bahu dan ku remas remas kedua payudaraku. Ahhh dinda, kenapa kau jadi seperti ini.. sangat bertentangan sekali dengan Dinda yang kemarin. Bapak kos menarik tubuhku hingga payudaraku tepat berada didepan wajahnya. Ia hisap putting ku dengan ganas dan tetap ku maju mundurkan pinggulku sehingga aku merasakan kenikmatan yang berlipat lipat di bagian payudara dan vagina. Tak lama kemudian, vagina ku kembali menyemburkan cairan orgasme dan dengan cepat bapak kos pun memutar posisi hingga dia lah yang berada diatas dan tanpa ku sadari, dan dalam kenikmatan orgasme yang terus mengalir, ku rasakan sesuatu yang menyakitkan. Sesuatu yang mengejutkanku, sesuatu yang ku rasa masuk kedalam vagina ku secara paksa dan membuat ku merasa ada yang sobek didalam vagina ku. ahhh kontol bapak kos menerobos secara paksa kedalam vagina ku dan membuat vagina ku berdarah.. aku memberontak sambil meneteskan air mata.
Bapak kos : hahahaha, maaf dinda sayang, saya gak tega kalo akhwat sebinal kamu di biarin tetap perawan. Gak rela kalo bukan saya yang merawanin kamu. Hahahaha
Kontol itu digenjot keluar masuk vagina ku dan menyebabkan rasa sakit yang juga disertai rasa nikmat. Suara teriakan ku kalah dengan suara hujan dan gemuruh diluar. Entah nikmat atau sakit yang ku rasa. Ia benamkan kontol nya kedalam vagina ku yang masih belum terbiasa dimasuki kontol. ia percepat genjotannya dan terus ia buat aku bingung pada apa yang aku rasakan. Antara nikmat dan sakit semua itu saling berlomba memenangkan perasaan ku yang sebenarnya. Dan kemudian, dari dalam vagina ku, ku rasakan suatu cairan hangat menyembur.
Dicabutnya lah kontolnya dari vagina ku dan aku hanya bisa menangis mengingat keperawanan ku telah direnggut oleh seorang laki laki yang bukan suami ku. aku makin tak pantas untuk siapapun, baik itu Dody bahkan kak Angga atau laki laki lain kecuali bapak tua ini.
Aku : pak, bagaimana jika saya hamil?
Bapak kos : hahahhaha, lihat saja dulu hamil atau nggak.
Dengan tega nya ia langsung bangun dan memakai pakain nya dan meninggalkan ku.EPISODE 6
Ku teruskan perjalanan ku menuju bimbel tempat ku mengajar dengan berjalan kaki karena jaraknya tak jauh lagi. Ku seka air mata yang mengalir di pipi ku. nafsu ku yang tadinya menggebu tiba tiba hilang karena perkataan ibu tadi. Seakan lupa pada noda sperma yang menempel di gamis dan jilbab ku, aku melangkah begitu saja. Mungkin juga orang orang pikir aku adalah orang stress yang memakai baju terbalik.
Setiba di bimbel ku, petugas administrasi menyambutku dengan senyum nya. namanya NIngsih, wanita muda berusia 23 tahun yang memilki tubuh kuning langsat, katanya kakek nya dulu adalah orang cina jadi ada sedikit cir khas orang cina ditubuhnya.
Aku masuk ke ruang tentor yang masih sepi. Masih terlalu lama untuk mengajar. Maka aku bergegas ke toilet dan memperbaiki pakaian ku, membersihkan noda sperma yang ada di ujung jilbab ku. sempat terpikir, mengapa tadi aku tak membeli bra dan celana dalam saja dulu dipasar? Tapi jika sekarang ke pasar, ku rasa tak akan sempat lagi karena jalanan dari tempat ini kepasar sering macet. Yah, sabar saja dulu kan hari ini Cuma mengajar satu jam jadi bisa cepat pulang dan menagih kunci lemari dari Lastri. Ku ambil minuman dari dalam tas yang tersisa setengah lagi. Ku tegukk air minum itu. Seperti biasa, sesaat setelah meminum air itu, nafsu ku mulai meningkat lagi. Di tengah ruang tentor yang sepi ini, rangsangan nafsu ku makin memuncak sulit terkendali. aku pun bisa merasakan vagina yang basah dan payudara yang mengeras. Aku ingin melawan, ya harus melawan.. aku tak boleh membiarkan nafsu ini mengendalikan ku. tapi sebuah bisikan terasa ditelinga ku, bagaimana jika nafsu ku naik lagi disaat aku mengajar? Dan siang ini siswa yang akan ku ajar adalah anak SMA kelas 12. Teringat pada kejadian di bus tadi, anak seumuran mereka pasti sedang memiliki gairah seks yang sangat menggebu gebu. Aku makin tak terkendali. ku tarik rok gamis ku hingga ke paha ku. ku raba paha ku dan ku remas payudara ku. ku ambil dildo yang masih ku simpan didalam tas ku dank u arahkan ke vagina ku. vagina ku berkedut menyambut kepala dildo itu. dengan posisi duduk yang tertutupi meja, aku merasa aman jika ada orang yang tiba tiba masuk. Desahan ku mulai terdengar dan kali ini aku tak ingin menahan nya lagi, aku makin bernafsu dengan sentuhan kepala dildo di vagina ku, ingin sekali ku masukan dildo ini namun aku takut. Tapi aku benar benar penasaran rasanya jika vagina ku diisi oleh kontol. Ya, tak peduli lagi apapun yang akan terjadi, ku lebarkan paha ku selebar lebarnya, dan ku dekatkan ujung dildo itu ke lobang vagina ku. ku gesek gesek kepala dildo itu dilobang vagina ku dengan cepat. Aku merasa kenikmatan yang paling nikmat yang pernah ku rasakan. Dan perlahan, ku tusukan kepala dildo itu kedalam vagina ku. desahan ku makin meninggi dan ahhhh tidak.. tak ingin ku teruskan. Aku tak berani menghilangkan keperawanan ku. apa yang akan ku jawab jika suami ku kelak bertanya bagaimana keperawanan ku menghilang. Dengan dildo yang masih menyentuh vagina ku, tiba tiba pintu terbuka dan seorang laki laki masuk. Dengan cepat cepat aku menurunkan rok gamis ku dan dildo itu masih ku berada di dalam rok gamis ku. sementara rok gamis ku telah terjulur kebawah. Jika aku berdiri, dildo ini akan jatuh kelantai, bagaimana jika ia melihat ada dildo jatuh ke lantai dari dalam pakaian ku? apakah aku harus mengangkat gamis ku lagi untuk mengambill dildo ini? Terpaksa, aku terpaksa mengangkat gamis ku sebatas paha dan dengan cepat mengambil dildo itu lalu memasukannya kedalam tas. Tentor laki laki yang bernama Rian ini berdiri dan mengambil minum yang berada di dekat tempat duduk ku. jika seseorang berdiri mengambil minum, ia pasti dapat melihat paha ku yang terbuka karena gamis yang ku angkat. Karena tak sempat lagi menurunkan gamis, aku menutupi nya dengan tas tapi bagian betis mulus ku tetap tak tertutupi, semoga saja ia tak melihat.
Tiba tiba cangkir plastik itu jatuh dan menggelinding tepat dibawah kursi ku. jantung ku berdebar sangat kencang. Artinya dia akan tahu aku dengan sengaja mengangkat rok gamis ku. ah bagaimana ini.. sebelum ia menunduk, aku langsung berdiri dan tak sengaja saat itu tangan ku menyentuh kontolnya. Aku tak sengaja menyebut kata kontol saat bagian seksualnya tersentuh oleh tangan lembutku.
Rian : bilang apa tadi,din?
Aku : eh gak yan, aku gak bilang apa apa. Kamu salah denger aja
Rian : ahh nggak, aku denger kamu bilang sesuatu
Aku : aku mau ke toilet dulu
Dengan tergesa aku meninggalkan ruangan itu dan nafasku menggebu. Antara menahan nafsu dan malu. Aku benar benar dalam keadaan terancam. Namun disisi lain aku mulai merasa nyaman tidak memakai pakaian dalam, membuatku lebih bebas bergerak. Berarti aku harus membeli lebih banyak kaus kaki yang lebih panjang, atau juga membeli gamis yang lebih ketat lagi.
Bel masuk pun berbunyi. Didalam kelas siswa laki laki sedang berkumpul didekat dinding. Mereka tak menyadari kedatangan ku. ku dekati dan ku perhatikan mereka ternyata sedang menonton sesuatu di hp nya. ku intip sedikit dan betapa terkejutnya aku melihat di layar hp itu seorang wanita sedang mengulum kontol seorang laki laki. Segera hp itu ku rebut dengan mudah. Ku simpan hp itu didalam kantong gamisku.
Walau dengan godaan nafsu yang terus menyerang, aku tetap berusaha mengajar dengan baik, meskipun aku tahu siswa laki laki ku sedang membayangkan tonjolan didada ku yang mengeras dan buat nafsu ku makin tersulut. Namun aku tetap berusaha sekuat tenaga menahan vagina ku yang terus mengeluarkan cairan nya.
Akhirnya, satu jam selesai dan aku menuju ruang tentor untuk bersiap pulang. Ku panggil siswa yang hp nya ku ambil. Ku katakan padanya bahwa hp nya harus diambil oleh orang tuanya karena tersimpan video porno. Anak itu memohon agar aku tidak memberi tahu kepada orang tua nya prihal video porno itu. dengan penuh pertimbangan, aku mengatakan padanya akan mengembalikan hp nya setelah jam bimbel selesai. Iya menyetujui dan kembali ke kelas. Sementara aku duduk sendirian di ruang tentor, harusnya aku sudah pulang tapi karena menunggu anak itu pulang untuk mengambil hp nya. iseng iseng ku buka hp anak itu karena aku penasaran dengan video porno yang ia tonton tadi. Sayang, hp nya menggunakan password. Aku tak bisa melihat video nya. karena rasa penasaran yang begitu dalam, aku pergi ke warnet disebelah gedung bimbel, ku pinjam memory card reader dari OP warnet tersebut. Ku buka drive micro SD nya dank u buka folder “bokep”. Aku yakin inilah foldernya. Setelah ku klik folder tersebut, ku lihat ada 20 film porno. Tak mungkin jika aku membuka nya disini karena warnet ini terbuka, maka ku ambil kabel data dari dalam tas ku dan colokan ke port USB di CPU computer dank u pindahkan semua film itu kedalam hp ku. nafsu telah mendorong ku melakukan ini, dan nampaknya aku pun mulai menyukai hal hal porno semacam ini. Ya, setelah selesai semua film itu di copy ke hp ku, aku membayar billing warnet dan mengembalikan memory card reader. Di ruang tentor, aku menonton film demi film dan membuat vagina ku makin basah. Ku lihat di film itu kontol laki laki yang berukuran besar sedang dikulum oleh seorang wanita. Aku merasa jijik dengan adegan itu tapi ku lihat ekspresi wanita itu sangat merasa kenikmatan. Mungkin jika yang dikulum adalah dildo, aku berani asalkan dildo nya sudah dicuci sebelumnya, tapi jika sebuah kontol yang dikulum? Ahhh kenapa rasa jijik ku malah berubah jadi penasaran. Terlebih lagi penasaran dengan kontol kontol laki laki. Apakah semua nya sebesar itu? jika memang sebesar itu, bagaimana rasanya jika masuk kedalam vagina ku? bukan kah vagina ku sangat kecil. Ku rasa aku pasti akan kesakitan. Ahhh aku pun jadi penasaran jika vagina ku ditusuk oleh kontol, apakah aku harus mencoba nya dengan dildo? Ohh apakah kontol kak Angga sebesar itu juga? Antara takut dan penasaran berkumpul di otak ku yang telah teracuni oleh pornografi. Adegan demi adegan dalam film itu membuatku makin tak mampu menahan dorongan nafsu yang makin menjadi jadi. Tapi karena takut makin terangsang, aku menghentikan kegiatan menonton ku namun tak menghapusnya. Mungkin bisa ku tonton ketika di kosan.
Akhirnya bel pulang berbunyi. Ku kembalikan hp yang ku ambil dari siswa ku sambil ku ingatkan dia untuk menghapus video itu. dia hanya mengangguk saat mendengar perkataan ku.
Dari tempat ini ke kosan ku, aku selalu menggunakan angkot. Ku naiki sebuah angkot yang berhenti didepan mataku. Agak terkejut saat ku lihat isi angkot tersebut adalah laki laki berusia 20an keatas semua. Tampaknya mereka saling mengenal semua. Biasanya jika melihat angkot yang penuh laki laki seperti ini, aku menolak untuk naik tapi kali ini aku seakan dengan rela jika harus duduk berhimpitan dengan empat laki laki ini. Seperti biasa, macet terjadi saat jam pulang seperti ini. Aku yang mulai kehausan mengambil botol minum dari dalam tas ku dengan hati hati jika aku tak sengaja menarik dildo seperti yang terjadi di kampus tadi. Saat ku lihat dildo itu, nafsu ku kembali bangkit seperti memberontak menuntut untuk dipuaskan. Dan saat ini yang lebih berbahaya adalah hanya aku saja satu satunya perempuan yang berada di angkot ini. Walau jarak ku dan laki laki yang ada disampingku masih agak jauh, aku khawatir jika ia tahu betapa terangsang nya aku. Ahhhh pikiran ku mulai kacau, apakah aku dihipnotis lagi? Tidak mungkin, jangan sampai. Bisa bisa aku diperkosa didalam angkot ini jika itu terjadi, tapi membayangkan nya diperkosa empat orang sekaligus membuat tubuh ku makin memberontak. Tidak, ini pasti seperti yang aku alami sebelumnya. Nafsu yang selalu bangkit tidak tepat waktunya. Payudara ku mulai terasa sesak seakan meminta untuk diremas. Tak mungkin aku meremas payudaraku di depan laki laki ini, dana ku pun tidak leluasa memasukan tangan ku kedalam jilbab Karena jilbab ini akan menunjukan gerakan tangan ku karena bahan nya yang lembut dan mencetak bentuk tubuh termasuk payudaraku yang tak seberapa besar namun tonjolannya terlihat jelas karena jilbab dan gamis yang ku pakai ini. Semoga saja mereka tak memperhatikan ku yang mulai gelisah. Vagina ku pun mulai basah bahkan terasa kebih basah dari biasanya. Perjalanan masih agak panjang, dan aku seperti orang yang sedang kebelet pipis saking tak tahan nya menghadapi godaan syahwat yang selalu menyerang tiga hari ini. Terangsang ditengah banyak laki laki seperti ini membuatku mulai berfantasi aneh aneh. Sama rasanya ketika di bus tadi, tapi kali ini mereka tak akan mungkin bisa berbuat sesuatu kepadaku, mana mungkin kan jika aku yang menggoda mereka?
Tiba tiba pikiran ku tertuju pada hp ku. ya, ku ambil hp yang berada didalam tas persis berada disebelah dildo. Ku pasang headset dan ku buka menu aplikasi pemutar music untuk menghilangkan kejenuhan dan meredam nafsu. Tapi gerakan jempol ku tak sesuai dengan pikiran ku. aku malah membuka video, tentu saja, ku buka file video bokep yang ku copy dari hp siswa ku tadi dan dari 20 film itu, ku pilihb salah satu secara acak. Apa, aku tak percaya pada apa yang ku lihat. Film ini nampaknya buatan Negara timur tengah karena wajah pemain wanitanya mirip wanita wanita arab dan ia pun memakai jilbab. aku tak percaya jika ada yang membuat film porno dengan membawa unsur agama didalamnya. Dan yang lebih menegangkan lagi adalah disaat wanita itu mengulum dan mengocok empat kontol laki laki yang sedang menikmati tubuhnya dengan suka rela. Ahhh perlahan adegan di video ini membuat nafsu ku makin melejit tinggi dan tak bisa lagi ku redam, bahkan untuk mematikan video ini pun aku tak seakan tak mampu, rasa tidak sabar dan penasaranku akan film ini membuatku malah asyik menonton film porno didalam angkot di mana ada empat laki laki didekatku. Tentu saja ku jaga agar tak satupun dari mereka yang tahu apa yang sedang ku tonton. Namun mungkin mereka sudah merasa aneh dengan sikapku yang menggigit bibir agar tak mendesah serta posisi kaki ku yang agak sedikit mengangkang karena terangsang. tangan ku satunya masuk kedalam tas dan memegang megang dildo. Ahhh sungguh aku ingin seperti di video ini. Aku ingin keempat laki laki ini memperkosa ku saat ini juga, ya diangkot ini. Ahhh aku makin tak dapat menahan rangsangan ini. Aku ingin diperkosa oleh kontol mereka.
Akhirnya, karena benar benar tak kuat lagi, ku keluarkan dildo yang ada didalam tas ku dan mata mereka terbelalak melihat dildo itu. aku menatap mata mereka satu persatu sambil ku jilat dan ku kulum dildo itu. lalu aku pindah ke tengah tengah mereka, diatas lantai bus yang panas itu, aku duduk sambil mengulum dildo dan meremas payudara ku dari dalam jilbab. mereka tak percaya pastinya pada apa yang mereka lihat. Seorang akhwat dengan posisi duduk mengangkang dan meremas payudaranya sambil mengulum dildo. Aku menunggu mereka membuka celana mereka dan memperlakukan aku sesuka mereka tapi mereka tak juga kunjung melakukannya. Akhirnya ku angkat gamis ku hingga kepinggang. Menunjukan betis ku yang hanya tertutup kaus kaki dan vagina ku yang tak terlindungi oleh apapun. Ku gesek gesek dildo itu ke vagina ku hingga aku mendesah kenikmatan. Akhirnya satu persatu dari laki laki itu membuka celana nya dan mengeluarkan kontolnya masing masing. Baru kali ini aku melihat kontol laki laki secara langsung dan ternyata ukuran kontol mereka sama persis dengan apa yang ku lihat di film porno tadi. Bukannya takut tapi aku malah menggenggam kontol mereka dan mengocoknya bergantian. Sangat ironis sekali, ada seorang akhwat yang karena dorongan nafsunya, ia member pelayanan seks kepada empat laki laki yang tak ia kenal. Dua kontol laki laki itu ku kocok dengan kedua tangan ku dan dua lainnya mengocok kontol nya didekat wajah ku. payudara ku diremas remas oleh mereka dengan jilbab ku yang sudah disampirkan ke pundak. Kancing gamis yang ada di dada ku ditarik paksa hingga membuat payudaraku yang sudah mengeras keluar bebas. Ahhh nikmatnya. Aku menyesal mengapa tak dari dulu menikmati seks seperti ini. Aku pasti ketagihan dan akan selalu menagih kontol lain. Terus ku kocok kontol kedua laki laki itu dan kedua laki laki lainnya sedang menggesek gesekan kontol mereka di wajahku, bau kontolnya malah membuat ku semakin terangsang dan sesekali kontol kontol mereka ku cium.
Kegiatan mengocok pun kami hentikan. Mereka lalu menyuruhku mengulum kontol mereka satu persatu. Awalnya memang merasa jijik, tapi karena penasaran akhirnya ku lakukan juga. Kontol itu ku masukan kedalam mulutku dan terasa penuh di tenggorokan ku. ku maju mundurkan mulutku untuk member servis terbaik kepada keempat laki laki ini. Desahan desahan yang keluar dari mulut laki laki ini membuatku makin bergairah dan semakin semangat membuat mereka makin merasakan kenikmatan dari mulutku. Sambil mengulum kontol mereka, aku pun meremas payudaraku dan menggesek gesekan dildo ke vagina ku. vagina ku makin basah dan aku benar benar tak bisa mengontrol diriku lagi, bagaikan orang lapar tiga hari yang bertemu makanan, begitulah aku setelah lama menahan terpaan syahwat ini, akhirnya aku bisa memuaskan diriku dengan kontol yang asli dan dengan empat kontol sekaligus. Benar benar seperti seorang pelacur diriku saat ini namun bukan pelacur yang membutuhkan uang melainkan membutuhkan kontol. tak lama kemudian, dua laki laki bertubuh gendut naik kedalam angkot dan tersenyum melihat apa yang sedang ku lakukan. Mataku menatap mereka dengan tatapan genit dan meraba raba kontolnya yang masih tertutupi oleh celana jeans. Lalu kedua laki laki itu membuka celana nya dan mengocok kontol mereka sendiri di depan wajahku. Kemudian aku berbaring di lantai angkot yang panas itu. panasnya lantai angkot itu tak dapat mengalahkan nafsu ku untuk memuaskan diriku dan mereka gamis ku telah terangkat sampai ke pinggang dan kancing gamis ku telah terlepas tak tahu kemana sehingga menyebabkan keenam laki laki itu dapat melihat payudaraku dengan leluasa. Ku gesek gesek dildo tepat di tengah tengah vagina ku. kepala dildo itu sedikit masuk kedalam vagina ku dan aku makin terangsang saat ku lihat keenam laki laki itu mengocok kontol mereka di atas tubuhku yang sedang berbaring. Lalu tak lama kemudian, sperma salah seorang laki laki keluar sangat banyak dan mengenai wajahku kemudian disusul oleh laki laki satunya dan spermanya mengenai gamisku. Aku makin bernafsu karena tumpahan sperma ini dan aku makin tak dapat menahan syahwat ku.. aku butuh kontol untuk dimasukan kedalam vagina ku.. ya.. ahhh tangan laki laki gendut itu memegang dildo yang sedang ku gesekan di vagina ku dan memasukannya. Ahhh sungguh nikmaat. Aku tak percaya aku akhirnya dapat merasakan hal ini. Laki laki itu mendorong dorong dildo itu agar masuk sampai ujung vagina ku dan memberiku kenikmatan yang tak dapat ku gambarkan dan ingin selalu ku ulangi. Aku makin tak kuat menahan kenikmatan ini, satu persatu kontol laki laki disini telah menyemburkan sperma nya dan mengenai gamis, jilbab dan wajahku. Dan disaat semua laki laki telah mengotori pakaian dan wajah ku dengan sperma nya, sopir angkot ini pun pindah kebelakang dan bergabung dengan kami. Tak butuh waktu lama ia pun menumpahkan sperma nya tepat di wajahku. Semburan sperma nya mengenai mataku hingga mataku terpejam dan tak bisa terbuka.
Disaat aku membuka mata, aku melihat sebuah ruangan dengan cat putih, kursi kursi siswa, dan ternyata aku tertidur didalam kelas. Berarti kenikmatan yang aku dapatkan tadi itu pun hanya lah mimpi. Ada sedikit rasa lega karena aku tak benar benar dilecehkan tapi aku juga merasa menyesal mengapa ini hanya mimpi. Vagina ku masih terasa panas seakan menanti kontol yang akan menembusnya. Ku ingat ingat lagi mengapa aku bisa tertidur disini. Ya, sesaat setelah aku menonton film porno tadi aku merasa sedikit pusing sementara nafsu ku makin meraja lela untuk di puaskan. Kemudian aku berpindah ke ruang kelas yang biasanya kosong agar lebih focus menikmati tayangan porno ini. Dan saat aku sudah sangat terangsang berat dan mengeluarkan dildo, aku merasa kepala ku semakin pusing hingga aku tertidur. Tak heran jika dildo milik Lastri ini berada diatas meja dan gamis ku sudah terangkat sampai ke pangkal paha selain itu, tampilan hp ku saat ini adalah film porno yang masih berputar karena aku menyetel pengaturan sambung otomatis, maka apabila satu film telah selesai maka film berikutnya akan berputar sendiri. Ahh wajar jika aku bermimpi seperti tadi, karena aku tertidur dalam keadaan sangat bernafsu. Kemudian aku bangun dari tempat duduk dan aku tak menyangka, di gamis dan jilbab ku tercecer begitu banyak noda sperma. Nampaknya bukan satu orang tapi ada banyak orang menumpahkan sperma nya di gamisku dan kancing gamis ku pun telah terlepas semua dari jahitannya. Ku ambil kaca lalu ku lihat wajahku pun penuh dengan sperma. Ku ciumi dildo ku yang juga bau dengan bau yang sama dengan vagina ku dan dildo itu masih agak basah. ahh jangan jangan aku………………
EPISODE 7
![]() |
| adina |
Jam dinding di ruang kelas ini menunjukan pukul 16:15. Bimbel ini tutup pukul 18:00. Aku segera bergegas menuju toilet untuk membersihkan diriku tapi ternyata pintu terkunci. Ya, wajar saja karena kelas ini memang tak digunakan saat jam seperti ini maka pasti OB sudah mengunci ruang kelas ini tapi pastinya dia juga melihat ku tertidur disini dan tak mungkin ia dengan sengaja mengunci tanpa membangunkan ku. ah jangan jangan ini disengaja. Bisa jadi ada rencana lain dibalik penguncian ini. Siapapun yang melecehkan ku disaat aku tertidur tadi mereka pasti sedang mengurungku disini agar aku tak segera pulang dan dapat melakukan hal bejat lagi pada ku.
Aku terduduk di lantai, mataku menatap kosong pada dinding yang berdiri dihadapanku. Sekali lagi, hari ini air mataku menetes di pipiku. Aku merenungi tentang keadaan diriku saat ini. Dahulu, aku begitu tegar dan kuat melawan setiap gejolak hormone seksual ku. ada banyak laki laki yang mengajak ku pacaran namun tak satupun dari mereka ku beri kesempatan untuk mendekati ku lebih jauh lagi. Pergaulan dengan seorang laki laki pun ku batasi seketat mungkin, siapapun yang menyapa ku di BBM selalu tak pernah ku balas. Tapi mengapa aku jadi seperti ini sekarang? Aku menjadi layaknya seorang wanita murahan. Seorang pelacur berbalut pakaian syar’i. semakin aku menghindar daro godaan syahwat, semakin aku terkurung pada ujian yang tak tahu kapan berakhir ini. Aku tak menyangka jika aku dengan berani nya merespon tindakan pelecehan pada ku saat di bus kota tadi, bahkan aku menerima ajakan Lastri untuk belajar seks, mulai berani tak memakai pakaian dalam saat diluar rumah, dan hubungan ku pada Dodi pun mulai semakin meruntuhkan hijab antara kami. Aku menangis, aku benci pada diriku sendiri, pada diri munafik yang menipu orang lain dengan pakaian syar’I dan mengesankan bahwa aku ini adalah seorang wanita sholehah. Kini tubuhku sudah disentuh oleh banyak laki laki, bukan hanya disentuh tapi juga sperma kotor ini telah menodai kesucian ku. Ku ambil dildo yang sudah ku masukan kedalam tas dan ku buang benda sialan itu dari jendela ruang kelas di lantai dua itu. air mata ku makin tak tertampung, Adinda Paraswati, seorang akhwat yang kini telah terperangkap dalam nafsu birahi dan kini menanti apa yang akan terjadi pada diriku dengan dikurung didalam kelas ini. Bisa jadi hari ini adalah hari terakhir dimana aku akan memiliki sesuatu yang paling berharga, yaitu keperawanan ku, yang harusnya ku persembahkan kepada suami ku kelak, seseorang yang ku harap itu adalah Kak Angga, Angga Brahmatyo, seorang ikhwan yang santun dan penuh wibawa. Ahhh sudah, ku buang pikiran itu, karena aku tak pantas mengharap laki laki sebaik dan sesholeh kak Angga sementara aku telah menjadi seorang pelacur seperti ini, tak ada yang pantas ku banggakan lagi dalam diriku ini, jilbab panjang ini hanya sebuah topeng saja. Aku pun tak layak memakainya lagi. Ku lepas jilbab itu dan ku lemparkan ke lantai ruang kelas itu diiringi isak tangis ku yang makin menjadi. Aku pasrah, aku pasrah jika aku menjadi seorang pelacur akhirnya. Aku memang pantas untuk ini.
Tiba tiba pintu terbuka..
OB : maaf bu dinda, ibu dinda sebaiknya cepat pulang sekarang
Itu suara pak Susilo, seorang OB yang bertugas di bimbel ini. Pak Susilo tak menunjukan dirinya, entah apa alasannya.
Aku : pak, saya boleh pulang?
Aku segera memungut jilbab ku dan memakainya lagi.
OB : iya bu, maaf bu tadi saya kunci ibu disini supaya ibu aman
Ternyata benar dugaan ku, OB lah yang mengunci pintu ini
Aku : maksud bapak apa? Aman?
OB : tadi saya lihat beberapa siswa SMA sedang berkumpul diruangan ini dan melakukan hal yang tak pantas kepada ibu dan ibu seperti orang pingsan, tidur nya ibu nyenyak sekali. Mereka hampir memperkosa ibu tapi sebelum mereka melakukan itu, saya datang dan mereka sudah saya laporkan ke pengelola bimbel ini, bu.
Apa, aku terharu mendengar perkataan nya. sampai saat ini pun ia tak mau menunjukan dirinya, ia masih bersembunyi di balik dinding. Ternyata masih ada orang sebaik ini.
Aku : pak, maaf tadi saya sempat menuduh bapak yang melecehkan saya. Saya benar benar minta maaf pak, karena hanya bapak yang bisa mengunci pintu dan sudah pasti bapak tahu bahwa saya ada disini.
OB : iya gak apa bu. Saya paham kok, yang penting ibu gak laporin saya ke polisi. Saya Cuma inget anak saya yang lagi di Makassar yang mirip sama ibu, pake jilbab panjang juga kayak ibu jadi saya ngerasa ngeliat anak saya sendiri pas liat ibu. Hati saya jadi tenang bu.
Aku : terima kasih pak. Kalau begitu saya pulang dulu. Salam buat anak bapak ya.
OB : tunggu bu, lebih baik ibu pake ini..
Tangan nya muncul dari balik dinding disebelah pintu dan menyerahkan sebuah jaket.
OB : untuk nutupin semua bercak bercak yang ada di baju ibu.
Aku : terima kasih sekali lagi pak. Maaf saya merepotkan. Tapi kenapa bapak sembunyi dibalik dinding?
OB : saya gak sanggup lihat ibu berlumuran sperma seperti itu, sama seperti saya melihat anak saya sendiri yang dilecehkan bu.
Ya ampun, betapa baik laki laki ini. Air mata ku menetes lagi karena terharu.
Aku : baik pak. Saya langsung pulang ya pak.
Aku berlari menuju toilet dank u cuci muka ku sampai bersih dari noda noda sperma siswa bejat itu. setelah ku rasa cukup bersih, aku segera pulang. Di perjalanan, semuanya baik baik saja. Tak ada yang memandangiku karena bercak sperma yang ada digamisku tertutupi oleh jaket pinjaman pak Susilo.
POV Pak Endang
Namaku Endang, aku dibesarkan disebuah kampung di jawa tengah. Tubuh ku kekar dan hitam. Aku kini berusia 39 tahun. Aku baru memiliki satu istri, karena istri ku belum mengizinkan ku poligami maka aku belum bisa menikah lagi. Tapi walaupun aku tak bisa poligami, aku tetap bisa merasakan wanita lain yang aku mau. Karena aku adalah orang kaya, wanita mana yang tak tergoda jika aku hamburkan uang didepan wajahnya? Ya, hanya satu yaitu Adinda Paraswati, mahasiswi yang ngekos didekat rumahku. Ia terkesan tertutup pada laki laki, auratnya pun selalu tertutup rapat. Mungkin tak satupun laki laki yang pernah melihat kemulusan tubuh dibalik pakaian syar’I nya kecuali aku dan tiga sahabatku.
Pengalaman seks ku dimulai saat aku baru merayakan pesta kelulusan SMA. Saat itu aku bersama teman teman ku dan pacar mereka masing masing mengadakan sebuah pesta kelulusan dengan mengadakan acara nonton bokep disalah satu rumah teman kami. Ditengah pesta, ku lihat teman teman ku menggerayangi tubuh pacar mereka masing masing dan aku yang tak memiliki pacar hanya bisa menahan nafsu sambil menggerutu melihat mereka yang enak enak nya bermesraan dengan pacar mereka masing masing hingga akhirnya pesta kelulusan itu berganti menjadi pesta seks dimana semua pacar teman teman ku itu melepas keperawanan nya saat itu. karena merasa risih dan sebal aku pulang. Dirumah aku melihat Lastri, adik ku, yang sedang tidur. Ia tertidur di kamar nya dengan pintu terbuka dan memakai pakaian kaos oblong dan rok pendek. Paha mulusnya yang bebas membuat gairahku makin bangkit. Kebetulan rumah ku saat itu sedang sepi tak ada siapapun selain kami. Lalu ku masuki kamar adik ku dank u raba paha mulusnya dan ku ciumi sekujur tubuhnya. Saat itu ia baru duduk dikelas satu SMA dan tubuhnya sedang ranum ranum nya bagaikan buah mangga yang sedang matang. Lastri terbangun dan memberontak, tapi karena diriku sudah dikuasai nafsu hewani sepenuhnya, logika dan akal sehat ku tertutupi. Aku lupa bahwa yang ku perkosa itu adalah adik kandung ku satu satunya. Dan semenjak dia menjadi korban kebinalan birahi ku saat itu, aku terus memperkosanya kapanpun aku mau hingga akhirnya ia menjadi ketagihan seks dan kemudian ku pakai tubuh adik ku Lastri untuk taruhan bola dengan teman teman ku. saat itu aku kalah hingga akhirnya aku harus melihat tubuh adik ku dimangsa oleh dua laki laki haus birahi dan bukan lah rasa marah yang ku rasakan melainkan suatu perasaan senang dan membuatku ingin melihat adik ku dientot oleh orang lain lagi.
Ku seruput kopi ku dan hisap rokok filter ku. aku bersantai sambil menikmati sebuah pemandangan yang menyenangkan. Seorang wanita berjilbab panjang warna hitam sedang terbaring telanjang diatas kasur. Kedua tangan nya diikat di setiap ujung sisi temapat tidur. Benar benar kejadian yang menyenangkan. Ku lihat apa yang tersaji diatas tempat tidur sambil ku kocok kocok kontolku. Kontol yang telah masuk kedalam memek banyak wanita baik istri dari orang lain, palacur jalanan, sampai remaja remaja yang ku temui dipinggir jalan lalu ku perkosa. Tapi satu yang menjadi incaran ku saat ini, wanita berjilbab lebar dengan pakaian longgarnya yang membuat aurat mereka tertutup dengan sempurna, seperti halnya Adinda yang tiap pagi membuat kontol ku cenat cenut melihat ia mengulum kontol ku dan ku suruh ia mengulum kontol laki laki lain.
Tiga laki laki, Juned, Dudung dan Yanto sedang mengelilingi tubuh wanita berjilbab itu. siapa lagi wanita itu jika bukan Lastri, yang kesehariannya selalu memakai pakaian seksi super ketat dan minim namun ku tugaskan ia untuk mendekati Adinda dan mempengaruhinya hingga Adinda mau berhubungan seks seperti wanita pada umumnya. Kembali ke Lastri, Lastri sengaja memakai pakaian akhwat saat ini untuk memuaskan fantasi kami tentang Adinda yang tak sabar ingin kami entot. Juned menampar nampar pipi Lastri dengan kontolnya, Dudung menjilati memek Lastri. Kepala Lastri menggeleng geleng menahan kenikmatan sehingga kontol yang menempel di pipinya juga ikut merasa kan halusnya belaian pipi Lastri. Yanto menyusu di toket kiri Lastri dan tangan nya meremas toket kanan nya dengan kasar. Jilbab panjang nya telah disampirkan ke bahu Lastri. Lastri terlihat sangat bergairah dengan permainan tiga sahabatku dan aku hanya duduk memandanginya sambil mengocok kontolku. Baru kali ini aku melihat pertunjukan live dimana seorang akhwat di gangbang dan ia pun menikmatinya walaupun yang ku lihat saat ini hanyalah akhwat palsu tapi tak lama lagi, akhwat bernama Adinda Paraswati itu yang akan ku lihat sedang menikmati digangbang oleh laki laki tua yang penuh semangat mengentotnya, termasuk aku. Aku lah yang kelak akan mendapatkan keperawanan nya, akulah yang akan membuat ia merasakan pertama kalinya kontol seorang laki laki, bukan suami nya, atau aku lah yang kelak akan menjadi suaminya setelah ia ku rebut kesuciannya dan ia menjadi istri kedua ku.
Dudung lalu menusukan jarinya kedalam memek Lastri dan membuat ia menggelinjang kenikmatan. Keringat nya mengucur membasahi jilbab nya. Juned melepas ikatan tangan nya. setelah kedua tangan itu bebas, Lastri langsung memegang dan mengocok kontol Juned yang berada didepan wajahnya dan memegang tangan Yanto yang sedang meremas toketnya agar meremas lebih kuat lagi. Lastri memaju mundurkan pinggulnya dimana memek nya sedang di obok obok oleh jemari Dudung. Rangsangan di tiga tempat itu membuat Lastri makin bergairah dan bersemangat memuaskan nafsunya dan juga nafsu ketiga laki laki yang sedang menikmati tubuhnya.
![]() |
| lastri |
Lastri memasukan kontol Juned kedalam mulutnya. Ia kulum sedalam mungkin hingga ia tersedak. Ketiga laki laki itu tertawa melihat Lastri yang tersedak karena ukuran kontol Juned yang cukup panjang, namun tawa dari ketiga laki laki itu bukannya membuat ia malu melainkan semakin liar mengoral kontol Juned walau ia harus tersedak dan ditertawakan lagi, itu malah membuat nafsu syahwat nya makin membara. Semantara itu, Yanto telah merubah posisi, ia mengangkangi toket Lastri dan melakukan titfuck. Ia jepit kontol nya yang juga lumayan panjang di antara toket Lastri yang montok. Ia remas remas toket itu sambil ia maju mundurkan kontolnya yang berada diantara dua bukit kenikmatan itu. Perlakuan Yanto kepada Lastri membuat Lastri melepaskan pegangan tangannya kepada kontol Juned dan kini kedua tangan nya meremas toket besar miliknya dan Yanto makin mendesah kenikmatan.
Tak mau kalah, Dudung pun kini berganti posisi. Ia arahkan kontolnya ke memek Lastri dan ia masukan kontol nya kedalam memek Lastri yang sudah sangat basah. Saking basahnya hingga sangat mudah bagi kontol itu masuk kedalam memek Lastri yang juga sudah sering dimasuki oleh banyak kontol laki laki dan juga sebuah dildo. Tubuh Lastri bergoyang goyang member servis terbaik untuk ketiga penikmat tubuh nya. Lastri memang pantas dikatakan seorang pelacur, nyatanya kini ia menikmati apa yang dilakukan oleh ketiga laki laki itu tanpa ada perlawanan sedikit pun. Saking nikmatnya pelayanan Lastri, ketiga laki laki itu tak mampu menahan gelombang orgasme dan akhirnya mereka orgasme bersamaan padahal Lastri belum sekalipun orgasme.
Lastri : ahhh kok sudah keluar semua sih, Lastri kan belum..
Dudung : maaf neng, soalnya memek kamu enak banget. Kalah jauh deh memek memek lonte lonte yang pernah kami entot.
Yanto : iya neng, kapan kapan kita main lagi ya, aku juga gak kuat nahan. Toket kamu empuk banget.
Juned : ahh kamu sih sepongan nya mantap banget. Sudah berapa kali nyepong orang?
Lastri : hehehe, Tanya saja sama abang Endang. Dia yang ngajarin Lastri ginian.
Aku hanya tersenyum mendengar ia berkata begitu
Lastri : bang, entotin aku dong. Aku belum puas nih.
Ia menggoda ku dengan tatapan manja nya. sebenarnya aku pun ingin sekali menyetubuhinya dengan kasar tapi aku sengaja membuat ia menderita menahan syahwat nya agar ia lebih bersemangat melakukannya dengan Dinda.
POV Adinda Paraswati
Ku percepat langkah ku menuju kosan ku yang sudah tak jauh lagi. Diujung sana terlihat seorang akhwat berjilbab hitam dan gamis abu abu. Siapa lagi jika bukan Lastri. Aku berlari kecil dank u hampiri ia. Ku ajak ia kekosan ku karena pembicaraan ini tentu sangat pribadi.
Sesampaikan di kosan ku, ku suruh ia masuk.
Lastri : kenapa Din? Mau ngeseks lagi ya?
Aku : nggak, aku gak mau lagi. Sekarang balikin kunci lemari aku.
Lastri : ohhh gak bisa gitu. Kan toket kamu belum gede banget kayak punya aku
Lastri berkata begitu sambil ia meremas payudaraku.
Aku : sudah, aku gak mau lagi kayak begini, suami aku juga akan nerima aku apa adanya bagaimana pun aku.
Lastri : hhmm, ya sudah sekarang balikin dildo aku
Aku : apa? Dildo? Ehmmm itu.. sudah ku buang.
Lastri : apa? Sudah dibuang? Ya sudah berarti kunci lemari kamu gak aku balikin sampe kamu nemuin dildo aku.
Aku : tolong las… aku gak mau kayak itu. nanti aku ganti uang buat kamu beli sendiri.
Lastri : beli sendiri? Kamu pikir ada akhwat yang mau beli benda kayak itu? ohh iya ada, kamu yang mau beli nya kan?
Aku : nggak las, aku gak tau dimana tempat jual benda begitu. Tolong las..
Lastri : aku gak mau tau. Ehh tunggu, aku mencium sesuatu.
Lastri melepas jaket yang ku pakai dan menemukan ada nua bekas sperma kering di gamis dan jilbab ku.
Lastri : wahh apa ini? Ternyata kamu sudah mau dientot ya? Rame rame lagi. Wiihh
Aku : gak.. gak.. aku hampir diperkosa dan ini karena kamu las.
Aku dan Lastri bersitegang di dalam kamar kosan ku. untung nya sebelum itu aku menutup rapat pintu kosan ku hingga tak terlalu terdengar dari luar.
Lastri : apa? Kamu nyalahin aku? Oke, terima ini.
Plakkkk.. lastri mendaratkan tamparannya di pipi ku. ia mengambil sebuah kain jilbab yang tergantung di gantungan jilbab di tempok kamar ku. dengan cepat kilat, ia menangkapku dan mengikat kedua tanganku. Lalu mulutku ia tutup dengan kain jilbab dan begitupun dengan kaki ku. aku tak mampu bergerak lagi. Ia menyeretku masuk kedalam kamar mandi dan mengunci nya dari luar. Aku menangis sekuat kuatnya berharap ada orang yang mendengar. Aku tak menyangka ada akhwat yang sejahat Lastri kepada akhwat lainnya. Aku menyesal telah mengenalnya dan sangat menyesal.
Beberapa saat kemudian, pintu kamar mandi pun terbuka lagi. Lastri merobek gamis yang ku pakai dan begitu juga jilbab yang ku pakai ia lepas secara paksa. Aku telah telanjang bulat didepan nya kecuali hanya tersisa kaus kaki yang tersisa menutupi kaki ku, walaupun ini bukan yang pertama kali nya aku telanjang bulat didepan Lastri, tapi aku tetap merasa malu. Apalagi dengan keadaan tubuh terikat seperti ini. Kemudian Lastri mengambil seceret air dan menumpahkannya ke wajahku dan memaksa ku menelan air dari ceret itu. Ia memaksa agar mulut ku terus terbuka dan masuklah air itu kedalam ternggorokanku dan jatuh kedalam lambungku. Tak lama setelah air itu habis dan tertelan oleh ku, aku merasakan getaran syahwat melanda tubuhku lagi. Payudara ku, meminta untuk diremas, tapi tangan ku sedang terikat kuat. Dan vagina ku, lagi lagi mengeluarkan cairan dahaga nya akan sebuah kepuasan seksual yang tak kudapat seharian ini. Tapi mengapa aku merasa terangsang disaat seperti ini, disaat Lastri menyiksa ku, apakah aku menyukai diperlakukan kasar begini?
Lastri membuka ikatan tangan ku, dan tetap membiarkan ikatan kaki ku. dengan segera aku bertindak diluar keinginanku. Aku makin lupa bahwa aku harusnya tak melakukan ini lagi. Nafsu ini membuatku makin tak bisa menguasai diriku. Aku kehilangan kendali atas tubuhku. Payudara ku makin memberontak membutuhkan pijatan dan remasan yang kuat maka tak sadar tangan ku pun segera meremas kedua payudara ku dan begitu juga vagina ku yang meminta di masukan sesuatu, yaitu kontol. ahh akhirnya muncul penyesalan mengapa aku membuang dildo itu tadi. Apakah aku akan mencarinya lain kali? Ahh tidaakkk… harus ku lawan… tapi tangan ku terus saja memainkan organ sensitif ku..
Lastri : hahhaha, hei akhwat berapa kali kau hari ini sudah orgasme?
Aku tak menjawab melainkan hanya menggelengkan kepala saja
Lastri : apa? Belum? Tapi bekas sperma sudah nempel semua di baju nya. hahaha ..Aku yang akan membuatmu orgasme
Aku hanya terdiam mendengar perkataan Lastri yang semakin buat ku terangsang bahkan jauh lebih terangsang dari sebelumnya. Remasan ku terhadap payudaraku makin menjadi jadi hingga payudara sebelah kiri ku memerah dan vagina ku juga makin terasa ingin dimasuki sesuatu. Ahhh tidak, aku butuh sesuatu untuk memuaskan birahi ku saat ini juga. Hampir aku merasakan orgasme yang kian mendekat, ku percepat gesekan tangan ku di daerah vagina ku, namun saat pertanda mendekati orgasme itu kian menjadi jadi, Lastri menarik tangan ku dan menampar pipi ku.
Lastri : kamu gak boleh orgasme sebelum aku yang ngizinin.
Oohhh aku tak kuat lagi, aku benar benar tersiksa dan tak tahu mengapa diriku menjadi sebinal ini. Namun bukan jawaban yang ku butuh melainkan pemuasan atas kebinalan ini lah yang hanya ada dikepalaku.
Lastri menarik ku keatas kasur, ia membuka lemari ku dan menyuruhku memakai jilbab saja. Tanpa protes aku segera memakai jilbab berwarna cokelat yang panjang nya mencapai pinggang ku. Lastri mendekatkan selangkangan nya ke wajahku dan menempelkan vagina nya ke mulutku, serta menyuruhku agar aku menjilati vagina nya.
Lastri : ini ulah ketiga bapak bapak mesum itu yang membuat aku tak jadi orgasme dan harus ku tuntaskan padamu.. hehehe..
Aku menutup mulutku karena rasa jijik untuk menjilati vagina itu. lalu Lastri pun merasa marah. Ia berganti posisi dan menempatkan dirinya diselangkangan ku.
Lastri : kalo kamu gak mau jilat memek aku, aku tusuk memek kamu pake jari aku biar kamu gak perawan lagi
Aku : ahh jangan Las.. jangan perawani aku.. iya aku jilat.. ahhhh
Lastri : sudah sehorny ini tapi masih bisa mempertahankan keperawanan nya, ehmm benar benar akhwat sejati nih. Tapi gak lama lagi kamu akan minta dientot juga
Aku tak tahu apa maksud perkataan Lastri, aku hanya segera berusaha menahan jijik saat ku julurkan lidahku ke lubang vagina nya yang mengeluarkan aroma khas serta cairan bening kental. Lastri makin menekan nekan pinggulnya karena meresapi kenikmatan yang ia peroleh dari lidahku. Jika ada orang yang mengintip, apalah yang akan mereka pikirkan tentang dua akhwat yang saling merengguk kenikmatan bersama sama? Dan padahal aku tahu bahwa ini salah tapi otak ku yang sudah terpenuhi oleh syahwat mencari cari pembenaran bahwa ini lebih aman daripada aku bersetubuh dengan seorang laki laki yang bisa membuatku hamil atau kehilangan keperawanan.
Lastri kembali berganti posisi, kini ia berbaring disamping ku dan menyuruhku duduk dihadapan vaginanya serta memasukan jari ku kedalam vagina nya. awalnya aku merasa ragu, tapi karena didorong rasa nafsu dan penasaran yang mendalam, aku kemudian menuruti perintahnya dan memasukan satu jari telunjuk kedalam vagina nya. aroma kewanitaan nya makin tercium khas di hidungku. Saat jariku berada didalam vagina nya, ia memegang dan menggerakan tangan ku maju dan mundur hingga lama kelamaan aku pun makin terbiasa dengan hal ini. Lastri melenguh kenikmatan dan membuatku makin terangsang serta penasaran seperti apa rasanya ketika vagina ku dimasuki jari juga. Terus ku kocok vagina Lastri dengan makin cepat dan gemas. Ahh entah darimana aku mendapat pengetahuan seperti ini, rasanya baru tadi siang aku menonton film porno dan bermimpi porno tapi aku sudah menjadi semakin binal dan semakin ingin disetubuhi. Melihat Lastri yang sangat merasa kenikmatan dengan jari ku yang bermain divagina nya membuatku kembali bertanya Tanya dalam hati, bagaimana jika yang mempermainkan vagina ini adalah kontol asli? Ahhh aku teringat pada mimpiku dimana aku menjadi bahan pemuas nafsu laki laki dan di dunia nyata aku tanpa sadar menjadi pelampiasan nafsu siswa siswa ku. sambil ku kocok vagina Lastri, imajinasi ku bermain disaat dimana ketika aku disetubuhi ramai ramai oleh siswa ku, seperti ketika yang ku lihat didalam video porno tadi. Tapi sayang sudah ku hapus. Ahh tidak, padahal tadi aku sudah berjanji untuk tidak mengulangi hal ini lagi tapi aku makin tak kuasa melawan dekapan nafsu yang mengurung jiwaku dan mematikan logika ku. semakin ku percepat kocokan ku divagina Lastri dan tangan ku satunya lagi meremas remas payudara Lastri yang buat ku iri. Vagina ku pun bertambah makin basah dan juga menuntut kepuasan. Ohh aku makin ingin disetubuhi.. aku makin ingin dimasuki sesuatu didalam vagina ku, tapi haruskah aku mengatakan pada Lastri bahwa aku sudah semakin ingin disetubuhi? Ahh tidak, ini malah akan semakin merendahkan ku.. tapi aku benar benar tak kuasa menahan betapa hebatnya nafsu yang membuatku makin tak berdaya ini. Akhirnya tubuh Lastri mengejang hebat dan cairan kental mengucur dari vagina nya dan membasahi sprei kasur ku.
ku cabut jari ku dari dalam vagina nya. ku lihat ia begitu puas dan pelan pelan logika ku kembali kepada titik normal. Nafsu yang sedari tadi meninggi tiba tiba menurun drastis saat ku lihat jendela kamar ternyata tak satupun yang tertutup. Apalagi saat ini adalah saat saat banyak teman teman kos ku yang pulang kuliah, bisa jadi mereka yang lewat didepan kamar ku melihat apa yang aku lakukan dengan Lastri.
Tanpa ku duga, Lastri mendorong tubuhku agar berbaring. Tenaga nya sedikit lemas karena baru saja mengalami orgasme. Ku lihat ia mengangkang kan pahaku dan hendak memasukan jarinya juga kedalam vagina ku. namun karena aku yang mulai kembali sadar, aku segera menahan tangan nya. saat ia mencoba memaksa, tak sengaja ku tending perutnya hingga ia terjatuh kekasur. Aku segera bangun dan hendak berlari keluar tapi aku baru menyadari jika aku tak mungkin keluar kamar dengan keadaan hanya memakai jilbab dan kaus kaki seperti ini saja. Saat Lastri mendekati tubuh ku yang tersudut di dinding kamar, aku dengan berani memukul perutnya. Sikap keras ku membuat ia makin marah. Ia mulai menjauhiku dan memakain pakaian nya. lalu ia mendekati lemari pakaian ku dan mencabut kunci lemari itu. tak mungkin, bagaimana aku berpakaian jika aku tak bisa membuka pintu lemari itu. padahal aku belum membeli makanan untuk makan malam nanti. Lastri membuka pintu kamar ku dan segera berlari keluar. Aku tak berani menatap keluar karena tak mampu melihat pandangan orang orang terhadap diriku yang mungkin mereka pasti tahu apa yang aku lakukan tadi. Dan kini aku makin terperangkap dalam kejahatan Lastri. Mau tak mau, aku harus mengadukan masalah ini kepada ustadzah ku agar ia mau kemari dan berbicara pada Lastri. Dan aku pun makin yakin untuk menjauhi Lastri karena ku anggap dia sebagai akhwat yang rusak.
Aku masuk ke kamar mandi dank u basuh tubuhku untuk membersihkan keringat dan diriku dari rasa bersalah tadi. Jujur, vagina ku mulai kembali terangsang saat aku menyadari bahwa malam ini terpaksa aku tidur dalam keadaan telanjang dan bagaimana aku membeli makanan nanti malam? Apa aku harus menahan lapar? Tidak, satu satunya cara adalah aku harus segera menghubungi ustadzah ku dan datang kemari secepatnya agar masalah ini segera selesai sebelum aku harus membeli makan malam.
Setelah selesai mandi dan mengeringkan tubuhku, aku berbaring diatas kasur dengan hanya ditutupi selimut. Namun aku mulai merasa risih dengan selimut ini hingga akhirnya ku biarkan tubuh telanjang ku terbuka bebas. Ku ambil hp ku dan ku periksa lagi galeri video apakah masih ada video porno yang tersisa, entah untuk mengecek apakah semuanya sudah ku hapus atau berharap tersisa satu atau dua. Namun tak ada lagi sisa video porno di hp ku. pikiran ku kemudian tertuju untuk membuka FB dan aku terkejut melihat sebuah akun yang tampil disaran pertemanan, akun itu bernama Lastri Damayanti. Foto pengguna akun tersebut mirip dengan wajah Lastri dan aku makin penasaran dengan isi akun tersebut. Ku lihat galeri foto yang tak diprivasi, menampilkan foto foto Lastri yang memperlihatkan lekuk tubuh nya. ah mungkin ini adalah foto foto dimasa lalu dia, pikirku. Lalu dengan penasaran ku buka kronologi dan ku baca status terbarunya, “gak dapet orgasme dari bapak bapak mesum ini. Nyesel banget mau dientot mereka” apa? Status ini dibuat tiga jam yang lalu. Jadi Lastri benar benar disetubuhi oleh beberapa laki laki hari ini. Terasa vagina ku mulai basah lagi membayangkan bagaimana Lastri disetubuhi banyak laki laki dan bagaimana jika itu pun terjadi padaku? Namun diriku dikejutkan dengan status yang ditulis kemarin pagi yang isinya, “nyoba nyoba ngelesbiin akhwat, kayaknya seru nih. Siapa tahu dia jadi akhwat doyan ngentot” sakit hatiku membaca status ini namun birahi ku yang tadi mulai naik pun kini bertambah naik. Tapi muncul rasa benci didalam hatiku kepada Lastri. Ditambah saat ku baca komentar distatus itu, “kalo udah doyan bagi bagi ya”, “memek akhwat emang mantap”, “wihh daripada dilebiin mending buat aku aja”, “kasian lah akhwatnya kok dilesbiin mending di entot rame rame aja”. Komentar komentar itu membuat tubuhku makin lemas namun gairah syahwat ku mulai semakin naik. Mengapa aku malah terangsang saat membaca komentar yang melecehkan ku? segera ku alihkan pikiran ku dan ku putuskan untuk menelpon ustadzah ku. percakapan kami ditelepon tak begitu panjang karena sayangnya ustadzah ku sedang berada diluar kota untuk mengisi sebuah acara dan saat ini juga beliau tengah sibuk mempersiapkan pernikahan nya yang akan dilaksanakan bulan depan. Tapi beliau berjanji akan datang kesini besok sore karena besok pagi sudah kembali pulang. Lalu bagaimana aku keluar malam ini? Apakah aku harus makan mie instan? Tidak, dokter melarangku makan mie instan. Mungkin aku bisa nitip dengan seorang teman, tapi bagaimana aku menemuinya dengan keadaan tak berpakaian? Sementara tak ada pakaian kotor karena semua sudah ku cuci kemarin. Hanya terisisa baju gamis bernoda sperma yang tadi ku pakai dan itupun sudah sobek. Entahlah rasanya aku malas memikirkan itu.
Seketika aku teringat pada saat saat aku pertama kalinya menikmati seks, yaitu saat aku mengangkat telepon dari Andre dan saat itu pun aku tak memakai pakaian. Muncul rasa ingin mengulangi hal itu kembali tapi aku bingung. Ah tidak, pokoknya aku harus bertahan dan tak boleh menuruti syahwat ku lagi. Lagipula aku telanjang begini bukan karena keinginan ku. tapi, rasa ingin itu begitu besar hingga dengan melewati lamanya konflik batin, akhirnya aku memilih siapa yang akan aku telepon. Apakah aku akan menelpon kak Angga? Ah tidak, dia pasti tak mau berbicara dengan lawan jenisnya. Ah aku tahu siapa yang akan ku telepon.
Aku : halo, lagi apa Dod?
Dody : lagi nonton, din. Kenapa?
Aku : ohh aku ganggu ya? Kalo ganggu aku matiin deh.
Dody : ya nggak lah, kan nonton nya dikamar sendirian jadi serasa kayak nonton bareng kamu deh
Aku : hehehehe dasar gombal. Emang kamu nonton apa?
Apa? Pertama kali nya aku mengatakan kata ‘gombal’ kepada laki laki. Kok bisa?
Dody : ohhh ini, film ehmmm ya film perang.
Aku : ohh film holywood ya Dod?
Dody : gak kok, ini film jepang.
Aku : suka film jepang ya? Emang tentang apa film nya?
Dody : ehmmm ya tentang perang. Tembak tembakan gitu.
Aku : wah seru ya pasti.
Tangan ku mulai meremas payudara ku dan ku tahan desahan ku semampu yang aku bisa.
Dody : ya seru lah. Mau nonton bareng?
Aku : iya mau lah. Mana suara nya? kok gak ada suara tembakan nya
Dody : ohh sengaja aku kecilin.
Aku : yaaah gedein dong, kan mau denger suara tembakannya
Aku tak tahu, ketika ku dengar kata ‘perang dan tembakan’, otak ku langsung memprogram bahwa perang itu adalah persetubuhan antara dua manusia dan tembakan itu adalah kontol.
Dody : kamu mau denger?
Aku : iya lah..
Dody : ehh din, kok suara kamu aneh deh?
Aku : aneh gimana?
Dody : kok merdu banget ya, kayak lagi keenakan
Aku : ahhh masa sih? keenakan gimana?
Dody : ya enak gitu. Emang kamu keenakan kenapa?
Aku : ehmmm ya gitu deh
Ingin sekali memberi tahu nya bahwa aku sedang meremas payudara ku.
Aku : ahh aku lagi ngeremes Dod.
Dody : wahh ngeremes apaan? Ikut dong
Aku : bener mau ikut?
Dody : iyalah.. kayaknya enak tuh yang ngeremes
Aku : ngeremes susu.. ayo bantuin sini. Aku pegel ngeremes sendirian
Dody : ahhhhh ngeremes susu apa dinda?
Aku : uhhhh ngeremes susu sapi Dod.. kok suara kamu juga beda Dod
Dody : gak kok Din.. aku juga lagi mainin mainan aku
Aku : ahh mainan apa Dod?
Dody : roket roketan Dinda, ahhh
Aku : udah besar masih main roket roketan
Nampaknya, aku makin terhanyut dan kehilangan kesadaran bahwa aku adalah seorang akhwat yang harusnya menjaga diriku baik baik tapi saat ini aku malah membiarkan laki laki yang bukan suamiku mendengar desahanku.
Dody : biarin.. main nya enak kokk uuhhh
Aku : ahhhh aku boleh ikut main roket gak?
Dody : iya dinda ahhhh ini nih pegang roketnya. Mana susu sapi tadi? Aku juga mau remes.
Aku : ini Dod.. remes aja Dody ahhhh remes yang kuat.. ahhhh
Dody : Dinda suara kamu enak banget.. kamu juga cantik banget…
Aku : ahhh terima kasih Dod… kamu gombal deh
Dody : dinda, kocok roket aku dooongg ahhh uhhhh
Aku : iya Dody ku… kamu juga remes susu ku, eh susu sapi maksudnya
Dody : susu kamu juga boleh kok Dinda ahhh
Aku : susu ku kecil Dod..
Ahh apa yang terjadi, kenapa kata kata ku makin ngawur? Aku benar benar lupa pada siapa aku dan bahwa antara aku dan Dody harus dipisah dalam batas yang ketat. Tapi apa yang terjadi, aku malah semakin keras meremas payudara ku sementara vagina ku telah sangat basah. Entah darimana aku bisa berpikir bahwa roket itu adalah kontol. tapi ku yakin bahwa Dody pun sedang beronani mendengar desahan ku.
Dody : nanti aku bantu besarin Dinda sayang
Aku : ouuhhh iya sayang.. besarin ya.. gimana caranya?
Dody : aku remes tiap ketemu.. uhhh..
Aku : awas besok kalo ketemu dikampus gak ngeremes yaaa…
Dody : uuhh emang kamu mau diremes dimana? Nanti keliatan orang banyak
Aku : di kelas aja Dod.. tangan kamu masukin kedalam jilbab aku biar gak ketahauan.
Dody : ahhh dinda.. kamu kok binal banget sih.. pengen ngentotin kamu
Aku : ahhh iya Dod… aku juga pengen disetubuhi.. setubuhi aku Dody sayang
Dody : ahhh dinda.. kamu buat aku pengen perkosa kamu
Aku : perkosa aja Dod.. gak usah bilang bilang kalo mau perkosa.. perkosa aku di belakang kampus sayang ahhhhh
Dody : kamu lagi apa sekarang Dinda?
Aku : ahh aku lagi mainin vagina aku sayang
Dody : namanya memek bukan vagina, dinda.
Aku : ahh iya dod.. masukin memek aku dod..
Dody : ahh masukin pake apa sayang?
Aku : pake itu.. ahhhh roket
Dody : roket apa namanya?
Aku : roket kontol.
Dody : kamu pernah dientot ya din?
Aku : belum dod, aku masih perawan.. masukin dod.
Desahan kami makin cepat seperti saling berlomba siapa yang lebih dahulu orgasme.
Aku : cepet sayang.. nikmaaatttt..
Dody : iya istriku sayang.. memek kamu juga nikmat.
Aku : kontol kamu juga nikmat suamiku sayang
Dody : ahhh aku udah hampir mau keluar
Aku : ahh aku juga sayang…
Akhirnya kami orgasme bersama sama dan di penghujung orgasme itu kesadaran ku mulai muncul kembali. Perasaan bersalah semakin menghantui ku. dengan kehendak ku sendiri, aku telah menjatuhkan kehormatan ku dihadapan seorang laki laki yang dulu nya ku benci.
Dody : dinda, kamu mau gak jadi pacar aku?
Aku : maaf Dod. Yang tadi jangan dibahas lagi. Aku khilaf.
Ku matikan telepon ku dan aku menangis sejadi jadinya. Wahai diriku, ada apa dengan mu? Apakah kau akan benar benar menjadi seorang pelacur berjilbab?
EPISODE 8
Waktu menunjukan pukul 18:40, perut ku mulai terasa lapar. Bantal ku telah basah karena tetesan air mata, sedari tadi aku menangis meratapi perubahan yang terjadi pada diriku. Mengapa aku tak mampu melawan arus yang menyeret kehormatan ku. kesalahan terburuk baru saja ku lakukan, saat Dody tahu tentang tingginya hasrat birahi yang ku miliki. Mau ditaruh dimana muka ku jika bertemu dengan dia? Apakah dia akan tetap memperlakukan ku seperti biasanya atau akan mulai berani semakin mendekati ku.
Sudahlah, perut ku terlalu lapar untuk memikirkan itu. aku tak akan kuat menahan lapar yang melanda ku malam ini. Ku putar otak mencari ide agar aku bisa keluar dengan memakai baju. Ku coba membuka lemari itu dengan paksa tapi pintu lemari itu tak juga kunjung terbuka sementara payudara ku bergoyang goyang saat ku tarik pintu lemari yang terkunci rapat itu. akhirnya aku putus asa karena tak cukup kuat membuka nya. mungkin perlu linggis atau semacam nya untuk membuka paksa lemari ini. Tapi dengan siapa aku meminjam?
Aku ingat sesuatu, ada pakaian yang masih bisa ku pakai. Tapi masalahnya pakaian itu berada di tempat jemuran. Biasa kami menjemur pakaian di lantai dua. Bagaimana cara ku bisa sampai kesana? Ah tak mungkin aku harus bertelanjang bulat naik ke atas. Jam seperti ini teman teman ku pasti belum tidur semua. Ya, aku ada ide. Ku pakai jilbab ku yang tadi ku pakai saat bersama Lastri, lalu ku lilit tubuh ku sampai keatas dada ku dengan kain jilbab lain yang panjangnya sampai batas bawah mata kaki ku. ya lumayan daripada aku harus bertelanjang bulat keatas. tapi aku tetap takut keluar dengan keadaan seperti ini dan berharap tak ada orang yang melihatku.
Pelan pelan ku naiki tangga. Sesampai diatas ku lihat dua helai jemuran ku masih berada disana. Tanpa sadar, lilitan kain jilbab di tubuhku terlepas dan terjatuh. Dari pinggang ke bawah tubuhku tampak jelas dan jika ini siang hari pastilah remaja laki laki yang rumahnya dua lantai disamping kosan ku ini dapat melihat ku. tapi aku bukannya segera mengambil kain jilbab ku yang terlepas melainkan langsung meilhat kearah jendela rumah yang merupakan kamar anak laki laki tersebut. Ternyata seseorang mengawasi ku dibalik jendela itu dan ia pun segera bersembunyi saat aku melihat kearahnya. Dan rasa terangsang itu kembali ku rasakan saat aku menyadari ada seseorang yang melihat tubuh telanjang ku. dan bukannya langsung mengambil kain jilbab yang terjatuh tapi malah berdiri mematung mengamati jendela. Rasa berdebar debar muncul didadaku. Kok aku bisa seberani ini ya? Rasanya bertelanjang seperti ini lebih buat ku nyaman daripada memakai pakaian. Lalu segera ku angkat jemuran ku yang merupakan sebuah mukena. Tanpa ada rasa takut dan penuh dengan rasa penasaran, ku lepas jilbab ku dan ku jatuhkan kelantai tempat jemuran itu. ternyata begini rasanya telanjang di tempat terbuka. Sensasi nya anedh, tapi aku merasa sangat nyaman dan ingin lama lama seperti ini. Ku tolehkan wajahku k arah jendela tadi, remaja laki laki itu terlihat sedang mengintip ku. aku tak tahu apa yang ia lakukan tapi aku memilih pura pura tak tahu dengan kehadiran nya disana.
Semilir angin membuat vagina ku terasa dingin. Daripada aku masuk angin, lebih baik cepat ku pakai mukena putih ini. Walaupun sudah memakai mukena, tubuhku tetap tak tertutup sempurna karena kain nya yang begitu tipis dan tembus pandang. Setelah ku pungut dua jilbab yang tadi ku pakai, aku bergegas turun. Dengan hanya memakai mukena dan kaus kaki, aku melangkah keluar kosan untuk membeli makan malam. Suasana sekitar kosan ini masih sangat ramai disaat jam jam seperti ini. Disepanjang jalan masih ada banyak anak anak muda yang berkumpul bermain gitar, atau atau ibu ibu yang masih ngerumpi atau bapak bapak yang main kartu. Jantung ku berdebar sangat kencang. Rasanya seperti benar benar telanjang. Jika aku mengangkat tangan ku, pastilah perut ku akan terlihat tapi untung saja ini malam jadi penampilan ku seperti ini tak terlalu menarik perhatian dan tak terlalu menunjukan tubuhku yang dibalut mukena tembus pandang ini saja. Gesekan antara putting dan mukena ku membuat aku menjadi mulai terangsang. ahh dasar nafsu yang datang tak tahu tempat. Jangan lagi, jangan sampai masturbasi lagi, aku memohon pada diriku agar jangan bermasturbasi lagi tapi yang ada malah aku memegang payudaraku sambil berjalan dan menutup putting nya dengan telapak tangan agar tak bergesekan dengan kain mukena. Kali ini aku memutuskan untuk membeli makanan di rumah makan padang yang berada didekat jalan raya, lumayan jauh lokasinya dari kosan ku, tapi aku tidak mau membeli makanan di tempat bu Endang karena selain bu Endang nya sedang mudik sejak sore tadi, aku juga tak mau bertemu dengan Lastri yang buatku sangat muak. Tapi resiko nya ya aku harus berjalan kaki malam malam begini hanya dengan tubuh yang nyaris telanjang. Ternyata vagina ku makin basah karena aku makin terangsang dengan keadaan seperti ini. Sudah beberapa hari aku tak mencukur bulu vagina ku sehingga kini sudah mulai sedikit lebat.
Ketika sudah hampir sampai ke rumah makan padang yang ku tuju, tiba tiba aku merasakan hujan turun tiba tiba. Aku berlari secepatnya dan hujan ternyata semakin cepat deras. Ahh pakaian ku satu satunya ini basah, berarti malam ini aku harus tidur dengan telanjang. Sesampainya di rumah makan padang, ku lihat disana ada banyak laki laki yang makan, dan nampaknya rata rata dari mereka adalah sopir dan pekerja berat. Mata mereka langsung tertuju padaku yang hanya memakai mukena basah. Astaga, aku baru sadar ternyata mukena yang basah ini membuat payudara ku terlihat jelas. Betapa malu aku, sekaligus semakin terangsang. aku tak tahu harus bagaimana, kecuali hanya membalikan tubuhku. Hujan turun semakin deras, harusnya tadi aku melihat kondisi cuaca dulu agar aku bisa menyiapkan payung. Apa aku harus makan disini saja? Ah tidak, disini hanya ada satu kursi kosong dan itupun disamping bapak bapak sangar itu. takut ah, apalagi jika aku makan disini, pastinya mukena ku akan terangkat. Ah beruntung banget dia dapet tontonan tubuh ku yang gratis ini.
Pegawai rumah makan : mau makan sini atau bungkus mbak?
Aku : bungkus saja pak.
Pegawai RM : kenapa gak makan sini aja mbak, diluar masih hujan deras nanti nasi nya kena hujan trus gak bisa dimakan.
Aku : tapi disini kan penuh pak. Gimana duduknya
Pegawai RM : itu masih ada satu kursi kosong mbak
Aku : gak mau lah mas, masa aku makan ditengah tengah laki laki begitu, kan malu.
Pegawai RM : ohh malu ya mbak.
Apa maksud perkataan nya, apakah dia tahu jika aku tak memakai apapun lagi dibalik mukena ini? Padahal aku sudah merapatkan payudara ku dengan tembok pembatas antara pegawai dan pembeli.
Pegawai : gak takut apa mbak keluar malem malem gini?
Aku : takut apa sih pak, sudah ah cepetan bungkusnya pak. Saya sudah laper.
Pegawai : mau pake sosis gak? Atau terong?
Aku : hahhhh?? Udah ah, gak mau bercanda.
Ketika aku hendak membayar dengan uang yang sedari tadi ku pegang, aku memastikan tak ada yang bisa melihat tubuh ku saat ku angkat tangan ku. putting ku semakin mengeras saat ini dan nafsu ku makin naik. Melihat kondisi diluar yang masih hujan deras dan saat ini sudah hampir jam 7 malam. Apa aku harus menerobos hujan ini? Ku putuskan untuk menerobos hujan yang sebelumnya aku meminta plastic tambahan untuk nasi bungkus ku. daripada berlama lamaan disini yang beresiko gerbang kosan akan ditutup dan makin buat aku terangsang karena jadi santapan mata semua laki laki disini dan bisa bisa diperkosa oleh mereka.
Ditengah hujan deras, aku berjalan dengan mukena yang makin basah dan membuat tubuh ku tercetak jelas. Payudara ku pun sudah terlihat jelas dengan putting nya. andaikan panjang atasan mukena ini hanya sebatas pinggang, pasti vagina ku pun akan terlihat. Ketika aku melintasi pos hansip, ku lihat disana masih ada beberapa bapak bapak sedang bermain kartu. Ahh apakah aku berani melewati mereka dengan keadaan seperti ini? Ku coba untuk nekat dan ahhh aku makin terangsang saat ku sadari mata mereka memandangi tubuhku yang sudah nyaris telanjang karena air hujan membuat mukena ini makin tembus pandang. Ku teruskan berjalan dengan menahan syahwat ini, beserta vagina dan payudara yang juga kedinginan karena kebasahan. Akhirnya aku sampai ke kosan ku dan membuka pintu kosan yang tak ku kunci. Hujan masih turun dengan deras bahkan makin deras. Ku lepas mukena dan kaus kaki ku yang sudah basah kuyub dan kini tersisalah tubuh telanjang ku yang mulus. Pertama kali nya, aku beraktifitas malam ini dengan keadaan telanjang. Walau dingin namun aku merasa sesuatu hal yang berbeda yang buat aku merasa nyaman dengan keadaan telanjang seperti ini.
Setelah makan, aku mengerjakan makalah untuk persiapan presentasi besok. Walaupun ada selimut yang bisa ku gunakan untuk menutupi tubuhku, aku lebih memilih tetap telanjang karena lebih terasa nyaman. Lagipula tak ada yang melihat ku dengan keadaan seperti ini. Akan tetapi aku kaget saat pintu kosan ku diketuk oleh seseorang. Maka dengan cepat aku memakai jilbab instan dan menutupi tubuhku dengan selimut. Setelah ku buka ternyata itu adalah bapak kos. Ahh apa yang ia lakukan disini dan apa yang ia inginkan malam malam begini? Ku buka pintu dengan hati hati dan ia meminta izin untuk masuk, walau aku merasa risih, tapi aku tak bisa menolak keinginan bapak kos ini.
Aku : ada apa pak, malam malam begini
Bapak kos : mau menyampaikan sesuatu dinda.
Aku : apa itu pak?
Bapak kos : jadi mulai bulan depan, biaya kos disini naik 200.000
Aku : wah kok bisa naik pak?
Bapak kos : iya karena harga kebutuhan sekarang naik semua, apalagi kebutuhan yang dibawah ini.
Aku : kebutuhan yang dibawah maksudnya gimana pak?
Bapak kos : hehehhe, gak ada kok. Saya minta minum boleh?
Aku : mau minum apa pak?
Bapak kos : apa aja deh yang penting anget, ya kalo bisa susu juga. Apalagi susu segar.
Aku : susu nya belum beli lagi pak. Udah habis.
Bapak kos : ya kalo habis, bungkus nya aja.
Aku : hah? Bungkusnya? Bentar ya pak, saya buatkan kopi
Aku berdiri dengan hati hati agar selimut ku tak tersingkap. Sungguh aneh padahal besok juga masih bisa mengabari tariff kosan yang naik.
Aku : ini pak kopi nya
Bapak kos : terima kasih dinda. Kamu cantik sekali, sudah punya pacar belum?
Aku : ah bapak bisa saja. Gak ada pak. Dinda gak mau pacaran, mau langsung nikah saja.
Bapak kos : wah gitu ya. Kalo jadi istri kedua bapak mau gak?
Aku : haaahhh? Maksud bapak?
Bapak kos : hahahahah… bercanda saja dinda.. bisa marah istri saya kalo nikah lagi.
Aku tertunduk malu, dan posisi duduk ku makin gelisah karena berdekatan dengan laki laki dengan hanya memakai selimut dan jilbab ini saja aku menjadi terangsang. bahkan aku mulai tak nyaman dengan selimut ini dan ingin sekali ku buka.
Cukup lama bapak tua ini disini. Ingin sekali ku usir tapi itu sangat tak sopan. Aku benar benar tak bebas bergerak dan risih dengan selimut ini. Aku meminta izin untuk ke kamar mandi untuk membuat ia merasa tak nyaman karena ku tinggal dan segera pulang. dengan pelan aku berdiri dan ku jaga kaki ku agar tak terlihat oleh nya. aku menuju kekamar mandi dan setiba nya aku dikamar mandi, aku melepaskan selimut itu dan aku merasa benar benar lega. Ternyata vagina ku sudah sangat basah dan ku lap vagina ku dengan selimut yang malah membuatku mendesah. Setelah aku keluar dari kamar mandi, pintu kamar ku sudah tertutup rapat. Nampaknya bapak kos sudah keluar tanpa pamit lagi. Lalu ku lepas selimutku dan aku merasa bebas. Tapi ternyata ia berada di atas kasur ku yang posisi nya tak terlihat dari pintu kamar mandi. aku langsung refleks menutupi vaginaku saat ku tahu ia berada disana.
Bapak kos : heheheh, sudah saya duga kalo dinda itu gak pake apa apa dibalik selimut nya
Aku : keluar pak, atau saya teriak
Bapak kos : silahkan teriak, atau saya usir kamu sekarang juga dari sini dengan keadaan telanjang begitu
Kaki ku lemas mendengar ancaman nya. nampaknya aku akan diperkosa oleh dia.
Bapak kos : sudahlah pasrah saja Adinda yang cantik. Kamu juga pasti pengen kan? Buktinya kamu telanjang, udah tau dingin gini masih telanjang, trus saya datang juga masih telanjang. Ternyata kamu Cuma pake baju dan jilbab lebar diluar aja ya, didalem kamar gak pake apa apa.
Telinga ku panas mendengar sindiran nya. tapi aku benar benar tak bisa melakukan apa apa.
Aku : jadi, apa mau bapak?
Bapak kos : saya sudah lama membayangkan bisa ngentotin kamu. Bahkan saat lagi ngentot sama istri saya pun saya tetap membayangin kamu. Pasti memek kamu enak banget ya. Dan akhirnya hari ini saya berani datang kesini dan kamu pun menyambut saya dengan dandanan istimewa dari kamu.
Aku : maaf pak. Saya tidak akan melakukan nya lebih baik bapak membunuh saya daripada saya harus menyerahkan kesucian saya kepada bapak.
Bapak kos : sok suci kamu. Sudahlah ayam kampus kayak kamu gak usah sok sok suci.
Aku : JAGA MULUT MU BAJINGAN! KELUAR ATAU AKU YANG AKAN KELUAR DAN MELAPOR PADA POLISI TENTANG PELECEHAN YANG KAU LAKUKAN KEPADAKU!
Bapak kos : wah, ganas juga ya. Kalo kamu memang mau melapor polisi silahkan keluar dan laporkan.
Tidak bisa, aku tak mungkin keluar dengan keadaan seperti ini. Mukena ku juga masih basah dan diluar masih hujan. Untuk ke kantor polisi harus naik angkot dari sini, akan lebih berbahaya dengan keadaan begini.
Bapak kos : kok gak bergerak? Kalo pengen ya bilang aja pengen, sebelum saya perkosa kamu.
Aku : baiklah, saya pasrah. Tapi tolong jangan renggut keperawanan saya pak. Saya masih perawan pak. Bapak tidak tahu masalah yang saya alami belakangan ini, yang membuat saya makin sulit menjaga kesucian saya. Tapi sampai saat ini mahkota berharga ku ini masih bisa ku jaga.
Aku berlutut sambil menangis
Aku : saya mohon agar bapak melepaskan saya. Saya bukannya tak mau berpakaian tapi lemari saya terkunci semuanya tak ada yang bisa saya pakai kecuali mukena yang sudah basah kuyub itu. jadi saya mohon supaya bapak mau melepaskan saya dan melindungi saya.
Ku lihat ia mendekati ku dan berdiri didepan wajahku.
Bapak kos : baiklah, saya tidak akan memerawani kamu. Tapi dengan tiga syarat.
Aku : apa pak?
Bapak kos : yang pertama kamu harus terus telanjang selama di sini, yang kedua kamu malam ini harus melayani saya dan yang ketiga kamu harus menjadi budak seks saya dan mau melayani saya kapanpun saya mau. Untuk malam ini, saya tidak akan memerawani kamu tapi untuk berikutnya, saya tidak jamin jika kamu akan tetap perawan. Karena mulai malam ini kamu menjadi milik saya.
Aku : tolong pak, jangan begitu. Saya siap jika uang kosan nya dinaikan 500.000 juga tidak apa. Tapi tolong jangan minta saya penuhi ketiga syarat itu.
Bapak kos : ya sudah, kalau begitu, kamu keluar malam ini. Saya tidak sudi membiarkan wanita kotor seperti kamu berada dikosan saya. Jangan jangan kebakaran kemarin pun karena kamu yang bawa sial disini.
Aku : ampun pak.. baiklah pak, saya akan lakukan apa yang bapak suruh. Tapi bisakah saya meminjam sesuatu untuk membongkar pintu lemari saya agar saya bisa kuliah besok?
Bapak kos : lakukan dulu apa tugasmu sekarang lonte!
Aku : apa yang harus saya lakukan?
Bapak kos : buka celana saya dan kamu harus buat saya puas malam ini.
Dengan berat hati ku buka celana nya dan nampaklah batang kontolnya yang sudah tegang. Kontol itu tak lebih besar daripada kontol yang ku lihat di film porno yang ku copy dari hp siswa ku tapi tetap saja buatku merinding dan tak berani melihat. Ku kocok kontol itu dengan pelan dan memalingkan wajahku. Bapak tua itu menampar wajah ku dan membentak ku agar aku mau melihat kontolnya. Kemudian ia menggiring ku ke kasur dan ia berbaring disana sementara ia menyuruhku untuk tetap mengocok kontolnya. Kondisi ini membuatku ikut terangsang. rasanya aku pun makin penasaran ingin merasakan bagaimana jika vagina ku dimasuki kontol. tapi aku tetap menahan diriku agar aku tak menunjukan perasaan ku yang sebenarnya karena aku yakin ia pasti akan berbuat makin nekat jika ia tahu bahwa aku pun sangat terangsang.
Bapak kos : jangan Cuma dikocok dong, di cium juga kontol nya atau dikulum
Apa? Dikulum, melihatnya saja aku jijik lalu bagaimana aku harus mengulumnya. Aku menggelengkan kepala ku dan terus mengocok kontolnya yang lama kelamaan makin mengeras.
Kemudian ia bangun dan menyuruhku duduk di kasur. Lalu ia menyingkap jilbab ku ke bahu dan meremas payudaraku. Aku tak bereaksi apapun dan diam diam menikmati. Ku tahan desahan ku dengan menggigit bibir ku. sambil meremas payudaraku, ia mencium bibirku dan memegang kepala ku yang masih dibalut jilbab instan berwarna hitam. Akhirnya pertahanan ku mulai menunjukan kerapuhan. Setelah diserang birahi dengan bertubi tubi belakangan ini, kini akhirnya aku bisa merasakan bercinta sebenarnya walau bukan dengan laki laki yang ku cinta, paling tidak aku melakukannya dengan kondisi sadar dan tidak sedang tidur, pingsan atau dihipnotis. Ahhhhhh aku mendesah kenikmatan ketika bapak kos yang berusia sekitar 40an ini menghisap payudaraku dan payudaraku satunya ia remas dengan sangat gemas hingga membuat tubuh ku menggelinjang karena nikmatnya. Benar benar nikmat, sungguh, bahkan lebih terasa nikmat daripada dihisap oleh Lastri. Satu saja nikmat, bagaimana jika dua atau tiga laki laki yang memperebutkan tubuhku saat ini. Ahhhh aku benar benar semakin jauh dari nilai nilai agama dan lebih mendekat kepada kerusakan moral, seakan ilmu pengetahuan yang ku dapat dari ustadzah ku lenyap sudah, dan aku mendapat ilmu baru dari laki laki ini, bapak kos ku sendiri yang harusnya ia menjaga keamanan ku selama tinggal ditempat di kos nya. sungguh terasa nikmat sampai sampai ku tekan kepala nya k payudaraku seakan aku tak rela jika ia melepas mulutnya dari putting ku. ku lihat tangan satunya sedang mengocok kontolnya sendiri dan membuatku juga ingin mengocok vagina ku. ahhh Dinda, engkau adalah seorang akhwat sholehah, engkau jaga dirimu dengan pakaian syar’I mu namun engkau biarkan laki laki yang bukan suami mu menjamah dan melihat tubuhmu, engkau lepaskan hasrat syahwat mu bersama nya.. masa bodoh pikirku, apapun bisikan yang terdengar di telinga ku, aku tetap mengabaikan nya. yang ku inginkan hanya sebuah kenikmatan dan kepuasan surga dunia yang selama ini ku hindari namun ternyata sangat sangat nikmat dan buatku tak mau mengakhiri ini.
Melihat aku sedang mengocok vagina ku, ia menghentikan hisapan nya yang buat ku kecewa dan meremas payudara ku yang tadinya ia hisap. Lalu ia menarik tangan ku dan menghisap nya. dia seakan tak merasa jijik dengan cairan vagina ku yang beraroma khas itu namun tingkah aneh nya itu malah buatku makin bernafsu. Aku makin kehilangan kontrol atas diriku dan kini aku malah meraih kontolnya dan mengocok nya dengan kocokan yang lebih ikhlas. Mata kami saling bertemu, entah bagaimanakah ekspresi wajah ku disaat sedang merasa nikmat seperti ini, dibalut dengan jilbab instan hitam, wajahku pasti sangat menggoda siapapun yang melihatnya. Kemudian bapak kos menurunkan kepalanya tepat kedepan vagina ku. aku tak tahu apa yang akan ia lakukan tapi ahhh ternyata ia mencium vagina ku dan buat aku merasa sangat kegelian.tak hanya mencium, ia juga menjulurkan lidahnya dan menjilati nya. ku maju mundurkan vagina ku sangat terasa nikmat sekali. Ahhh aku mengalami orgasme dan ia menghisap semua cairan vagina ku..
Bapak kos : ahhh memek akhwat emang lain dari yang lain.. enak banget
Kemudian kepala ku di arahkan ke kontolnya yang sudah berkeringat. Nafsu kun kembali tersulut tatkala posisi kontol itu berada sangat dekat dengan wajahku. Walau pun merasa jijik, aku tetap mencoba mengulum kontol itu. rasa asin dan aroma khasnya membuatku terpaksa melepaskan nya dari mulutku dan aku merasa sangat mual. Tapi karena dorongan nafsu aku kembali mencoba memasukan kontol itu kedalam mulutku lagi dan kali ini aku lebih terbiasa. Ku perlakukan kontol itu seperti yang ku lihat di video porno yang ku tonton siang tadi. Akhirnya aku tahu bagaimana rasanya mengulum kontol.. ahh buatku makin terangsang dan rasanya makin ingin dimasuki oleh batang kontol. ku kocok kocok lagi vagina ku dengan lebih cepat dan aku kembali mengalami orgasme yang sungguh nikmat. Lonte akhwat, begitulah ia memanggilku dan panggilan itu bagaikan sebuah panggilan kehormatan bagiku. Ahhh bapak kos pun mencabut kontolnya dari mulutku dan membaringkan tubuhku diatas kasur. Ia membuka pahaku dan menciumi bagian dalamnya. Kumis lebatnya buatku makin kegelian dan semakin membuatku berfasu. Aku bagai merasakan malam pertama yang penuh api syahwat, ahhhh, aku merasa benar benar seorang pelacur, bukan, tapi lonte, lonte akhwat yang rindu pada kenikmatan seks.
Ia arahkan kontolnya ke lubang vagina ku. aku berdebar debar saat kepala kontol itu makin dekat dengan vagina ku. ahh tidak, berarti ini adalah malam terakhir aku menjadi seorang perawan.
Aku : jangan pak, jangan masuki. Kan tadi bapak sudah janji.
Aku memohon sambil menutup vagina ku dengan telapak tangan nya.
Bapak kos : iya saya tahu, saya akan buat kamu jadi pengen dimasukin. Gak seru kalo dipaksa. Saya ingin kamu yang minta saya di masuki. Dan sekarang saya Cuma pengen gesekin kontol saya ke memek kamu dulu ya. Biar kamu penasaran gimana rasanya dientot, akhwat lonte.
Aku : iya pak, dinda ini akhwat lonte.. ahhhh enak paakkk
Bapak kos menindih tubuh ku sambil menekan batang kontolnya diatas vaginaku. Kontol itu memang tak masuk tapi terasa sedikit batangnya menerobos pintu vagina ku. aku makin terhanyut dan ingin sekali dimasuki, tapi ahhh jangan,, aku harus bisa menahan keinginan itu.. walau aku merasa sudah menjadi lonte akhwat tapi aku tak ingin menjadi begitu murah.
Kontol bapak kos terus menggesek gesek vagina ku dengan makin kasar dan menyebabkan klitoris ku ikut tergesek sehingga ada kenikmatan luar biasa yang tak pernah ku dapat baik itu saat aku bermasturbasi dengan jari ku sendiri, dildo atau bersama Lastri. Ahhhh semakin dan semakin nikmat… ku dorong dorong pinggulku keatas agar makin terasa kontolnya menekan vagina ku. kemudian bapak kos pun bangun dan merubah posisi kami. Ia berbaring dan ia menyuruhku menekan kontolnya menggunakan vagina ku dari atas. Gaya ini makin terasa nikmat dan aku makin tak kuat menahan orgasme. Aku makin kehilangan logika ku saat kenikmatan kontol bapak kos menguasai diriku. Aku memaju mundurkan pinggulku sehingga kontolnya terjepit dalam kenikmatan. Dengan hanya memakai jilbab, ku hampirkan jilbab ku ke bahu dan ku remas remas kedua payudaraku. Ahhh dinda, kenapa kau jadi seperti ini.. sangat bertentangan sekali dengan Dinda yang kemarin. Bapak kos menarik tubuhku hingga payudaraku tepat berada didepan wajahnya. Ia hisap putting ku dengan ganas dan tetap ku maju mundurkan pinggulku sehingga aku merasakan kenikmatan yang berlipat lipat di bagian payudara dan vagina. Tak lama kemudian, vagina ku kembali menyemburkan cairan orgasme dan dengan cepat bapak kos pun memutar posisi hingga dia lah yang berada diatas dan tanpa ku sadari, dan dalam kenikmatan orgasme yang terus mengalir, ku rasakan sesuatu yang menyakitkan. Sesuatu yang mengejutkanku, sesuatu yang ku rasa masuk kedalam vagina ku secara paksa dan membuat ku merasa ada yang sobek didalam vagina ku. ahhh kontol bapak kos menerobos secara paksa kedalam vagina ku dan membuat vagina ku berdarah.. aku memberontak sambil meneteskan air mata.
Bapak kos : hahahaha, maaf dinda sayang, saya gak tega kalo akhwat sebinal kamu di biarin tetap perawan. Gak rela kalo bukan saya yang merawanin kamu. Hahahaha
Kontol itu digenjot keluar masuk vagina ku dan menyebabkan rasa sakit yang juga disertai rasa nikmat. Suara teriakan ku kalah dengan suara hujan dan gemuruh diluar. Entah nikmat atau sakit yang ku rasa. Ia benamkan kontol nya kedalam vagina ku yang masih belum terbiasa dimasuki kontol. ia percepat genjotannya dan terus ia buat aku bingung pada apa yang aku rasakan. Antara nikmat dan sakit semua itu saling berlomba memenangkan perasaan ku yang sebenarnya. Dan kemudian, dari dalam vagina ku, ku rasakan suatu cairan hangat menyembur.
Dicabutnya lah kontolnya dari vagina ku dan aku hanya bisa menangis mengingat keperawanan ku telah direnggut oleh seorang laki laki yang bukan suami ku. aku makin tak pantas untuk siapapun, baik itu Dody bahkan kak Angga atau laki laki lain kecuali bapak tua ini.
Aku : pak, bagaimana jika saya hamil?
Bapak kos : hahahhaha, lihat saja dulu hamil atau nggak.
Dengan tega nya ia langsung bangun dan memakai pakain nya dan meninggalkan ku.



Komentar
Posting Komentar